Situasi antara Taiwan dan China semakin memanas setelah menyelenggarakan latihan militer besar-besaran di sekeliling Taiwan sejak Kamis (4/8).
Latihan ini dilakukan tak lama setelah lawatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam latihan militer tersebut, Beijing mengerahkan rudal, kapal perang, hingga jet tempur dan membuat Taiwan ketar-ketir.
Berikut situasi terkini konflik Taiwan-China yang dirangkum CNNIndonesia.com dalam 24 jam terakhir:
Sejumlah wartawan AFP melaporkan sejumlah proyektil ditembak dari instalasi militer terdekat China sekitar pukul 13.13 waktu setempat. Proyektil itu ditemani dengan gumpalan asap putih dan suara ledakan keras pada Kamis (4/8).
Militer China sendiri telah menyatakan dimulainya latihan militer di negara itu.
"Serangan presisi dilakukan di area tertentu di Selat Taiwan timur dan hasil yang diharapkan tercapai," kata Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melalui sebuah pernyataan Kamis siang.
Bandara Internasional Taoyuan Taiwan mengumumkan pembatalan 51 penerbangan internasional pada Kamis (4/8) kala dimulainya latihan militer China.
Namun, pihak bandara menolak mengakui pembatalan penerbangan itu dilakukan karena China melangsungkan latihan militer. Badan itu menyatakan mayoritas pembatalan dilakukan karena alasan pandemi Covid-19.
Sebagaimana diberitakan Taiwan News, sebanyak 26 penerbangan menuju Taiwan dibatalkan pada Kamis (4/8). Tak hanya itu, setidaknya 25 pesawat yang direncanakan meninggalkan Taiwan juga dibatalkan pada hari itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, membela keputusan negaranya untuk melangsungkan latihan militer di dekat Taiwan. Menurutnya, latihan itu dilakukan untuk melindungi kedaulatan Negeri Tirai Bambu.
"Pelatihan militer China di laut dekat Taiwan adalah tindakan yang perlu dan adil untuk secara tegas melindungi kedaulatan nasional," kata Chunying kepada wartawan di Beijing pada Kamis (4/8).
"Amerika Serikat adalah provokatornya, China adalah korbannya. Ini diawali provokasi bersama oleh AS dan Taiwan, dibalas dengan pertahanan China yang adil setelahnya," ujarnya seperti dikutip AFP, merujuk pada kunjungan Pelosi.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL China Tembakan Rudal sampai AS Kirim Kapal Induk ke Dekat Taiwan |
Kementerian Pertahanan Taiwan menyampaikan militer China telah meluncurkan total 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan dekat pantai utara, selatan, timur Taiwan, dalam sejumlah tembakan pada Kamis (4/8).
Merespons penembakan ini, Taiwan mengaktifkan sistem pertahanan mereka.
"PLA [Tentara Pembebasan Rakyat China] telah meluncurkan sejumlah rudal balistik DF [Dongfeng] di perairan timur laut dan barat daya kami sejak pukul 13.56, sementara sistem pertahanan kami telah diaktifkan," demikian pernyataan dari Kemhan Taiwan dalam pernyataan Twitter.
"Kami mengecam aksi irasional itu, yang telah membahayakan perdamaian regional," lanjut badan itu.
Sebanyak lima rudal China masuk ke zona ekonomi eksklusif Jepang untuk pertama kali.
"Lima dari sembilan rudal balistik yang diluncurkan China dipercaya mendarat di dalam ZEE Jepang," ujar Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, Kamis (4/8), dikutip dari AFP.
Kishi juga menuturkan Jepang telah menyampaikan protes diplomatik terkait insiden ini.