Sebuah bom yang dipasang pada gerobak meledak di Kabul pada Jumat (5/8). Ledakan itu menewaskan delapan warga sipil di daerah yang sebagian besar dihuni oleh komunitas minoritas Muslim Syiah Afghanistan.
Saat kejadian, warga Syiah di Afghanistan sedang memperingati 10 hari pertama bulan Muharram. Juru bicara polisi Khalid Zadran mengatakan ledakan juga melukai 18 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim keamanan sedang berusaha menemukan pelakunya," kata Zadran dikutip AFP.
Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengonfirmasi jumlah korban. Dia mengatakan pemboman itu adalah "karya mereka yang merupakan musuh Islam dan negara".
Ledakan itu diklaim oleh ISIS, yang secara teratur menargetkan komunitas Syiah di Afghanistan. Kelompok itu mengatakan di salah satu saluran telegramnya bahwa pejuang ISIS "meledakkan bom itu."
Bahan peledak itu dilekatkan pada gerobak berisi sayuran dan diparkir di area di mana penduduk berbelanja bahan makanan sehari-hari.
Ledakan terjadi di lingkungan Kabul barat yang sebagian besar dihuni oleh anggota komunitas etnis Hazara, yang sebagian besar Muslim Syiah.
Ledakan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Asyura, ketika para jemaah berkumpul di masjid-masjid dan mengambil bagian dalam prosesi yang menandai kematian Imam Syiah Hussein Ibn Ali, cucu Nabi Muhammad.
Jumlah serangan kekerasan publik di seluruh negeri telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi ISIS terus menargetkan orang-orang Syiah, yang dianggap bidat.
Kelompok minoritas terdiri antara 10 hingga 20 persen dari populasi Afghanistan yang berjumlah 38 juta.
Pejabat Taliban bersikeras pasukan mereka telah mengalahkan IS, tetapi analis mengatakan kelompok jihad tetap menjadi tantangan keamanan utama.
(afp/pmg)