Di atas kertas kekuatan militer Ukraina dan Rusia tak seimbang. Namun, pertempuran itu bergantung target.
"Kalau objektifnya [sasaran] Rusia mengurangi kapasitas militer Ukraina, mungkin sudah tercapai. Tetapi jika objektif-objektif lain, Ukraina berhasil bertahan," jelas Waffa.
Selain itu, ia menerangkan andai kata Rusia menambah gempuran, mereka akan mengkhianati narasi "operasi militer khusus" yang selama ini terbangun. Ujungnya, Moskow bakal lebih banyak menelan kritik dan semakin sedikit negara yang membelanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waffa juga menjelaskan, untuk bisa mengakhiri konflik biasanya semua pihak sudah dalam keadaan letih. Mereka sama-sama mempertimbangkan jika perang berlanjut hanya akan memakan kerugian besar. Namun, ia belum melihat kelelahan baik dari Rusia maupun Ukraina.
Pengamat hubungan internasional yang fokus di kajian Eropa Timur dari Universitas Gadjah Mada, Muhadi Sugiono, mengatakan hal serupa.
Menurut dia, Rusia sebenarnya tidak berperang dengan Ukraina. Dukungan Barat menjadikan perang tersebut sebagai konfrontasi tak langsung antara Moskow dan Barat.
"Tanpa dukungan Barat, Ukraina sudah lama jatuh ke tangan Rusia," jelas Mugiono.
Menyoal target, lanjut dia, Rusia sangat mempunyai kepentingan dengan Ukraina Timur. Namun, tujuan tersebut tidak bisa dicapai hanya dengan fokus ke wilayah sasaran.
"Di luar tuntutan strategis militer, ada tuntutan bagi Rusia untuk menjalankan strategi yang bersifat politik juga yakni menguasai Ukraina secara politik," imbuh dia.
Menguasai Ukraina secara politik, lanjut dia, bisa saja berupa pemerintahan yang pro-Rusia, atau pemerintahan boneka.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL China Tolak Dialog Militer dengan AS hingga Banjir Bandang di Seoul |
Sementara itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, punya penilaian yang berbeda.
"Kayaknya sih Rusia menginginkan seluruh Ukraina. Cita-cita Rusia sih seluruh Ukraina tapi kan Finlandia dan Swedia jadi anggota NATO [jadi mempersulit], " kata Suzie saat ditanya apakah Rusia cuma ingin menguasai Ukraina timur.
Ia menjelaskan Rusia tak menggempur besar-besaran saat ini karena mereka tercekik di jalur maritim seperti Laut Baltik, Bosporus dan Dardanella dan beragam sanksi.
Lihat Juga : |
Namun, Amerika Serikat tak akan tinggal diam jika Rusia berhasil menguasai jalur laut. Washington akan membuka paksa blokade karena risiko perang nuklir kecil.
Terlepas dari itu, Suzie mengatakan jika Rusia betul-betul menggunakan pasukan mereka, maka Ukraina akan direbut.
"Mereka berhati-hati saat ini karena belum yakin bebas dari aneka sanksi yang mencekik perekonomiannya," kata dia.
(isa/bac)