Amerika Serikat menilai China tak akan menginvasi Taiwan dalam waktu dua tahun ke depan meski ketegangan Beijing-Taipei terus meningkat usai kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, awal Agustus lalu.
Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan AS, Colin Kahl, mengatakan prediksi Pentagon soal serbuan China ke Taiwan tak berubah. Ia menjelaskan bahwa China tak akan menyerbu Taiwan dalam dua tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas, [China] mencoba Taiwan, jelas mereka mencoba memaksa komunitas internasional dan yang akan saya katakan adalah kami tak akan mengambil umpan dan itu tak akan berhasil," kata Kahl saat konferensi pers Senin (8/8).
Beijing sudah mewanti-wanti agar AS membatalkan kunjungan Pelosi tersebut. Mereka menilai lawatan ini berbahaya bagi kedaulatan dan mengganggu hubungan Beijing-Washington.
Di hari saat Pelosi tiba, China mengumumkan latihan militer besar-besaran yang di sekeliling Taiwan pada 4-7 Agustus. Di hari pertama latihan, Beijing meluncurkan 11 rudal Dongfeng ke perairan dekat Taiwan, bahkan jatuh di perairan Jepang.
Terbaru, China juga mengumumkan akan menggelar latihan militer lagi di sekitar pulau itu. Namun, mereka tak memberikan rincian lebih lanjut kapan latihan berakhir.
Militer China hanya mengatakan latihan itu meliputi operasi pertahanan bersama dan pengepungan bersama.
Meski aktivitas militer China meningkat, AS, kata Kahl, tak gentar.
"[AS akan] melanjutkan terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun sesuai hukum internasional kami akan lakukan, dan itu termasuk di Selat Taiwan," kata dia seperti dikutip Taiwan News.
(isa/rds)