Pendeta Ngotot India Harus jadi Negara Hindu: Paham Gandhi Usang

bac | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2022 13:13 WIB
Salah satu pendeta Hindu di India, Jairam Mishra, mengotot negaranya harus menjadi negara Hindu dan menyebut paham Mahatma Gandhi sudah usang.
Tokoh perintis negara sekuler India, Mahatma Gandhi. (AFP PHOTO / INTERCONTINENTALE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu pendeta Hindu di India, Jairam Mishra, mengotot negaranya harus menjadi negara Hindu.

"Kami harus berubah seiring waktu. Sekarang kita harus memotong setiap upaya yang berlawanan dengan agama Hindu," tutur Mishra seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India saat ini masih menerapkan prinsip negara sekuler dengan hukum nasional dan multikultural peninggalan dari salah satu perintis negara itu, Mahatma Gandhi. Ia berhasil membawa kemerdekaan India pada 1947.

"Semua orang harus mendapat kesetaraan status, apapun agama mereka. Negara ini disatukan dengan prinsip sekuler," ujar Gandi yang disebut amat taat menjalankan ajaran Hindu.

[Gambas:Video CNN]

Gandhi sendiri tewas terbunuh oleh seorang Hindu fanatik setelah Pakistan memisahkan diri dari India pada 1947.

Seiring waktu, populasi India semakin melonjak. Kini warga Hindu jauh menjadi mayoritas dengan komposisi 1,4 miliar orang.

Kelompok sayap kanan Hindu pun kian menyuarakan India harus berdasarkan prinsip-prinsip Hindu, mengubah status negara itu dari paham sekuler. Situasi ini semakin membuat resah kaum minoritas, termasuk 210 juta warga muslim di negara itu.

Terlebih, India kini dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modhi yang didukung partai sayap kanan Hindu, Bharatiya Janata (BJP). Desakan agar India menjadi negara Hindu pun semakin kencang.

Mishra bahkan menganggap paham-paham Gandhi yang meletakkan dasar sekularisme di India sudah usang diterapkan saat ini.

"Gandhi mengatakan jika seorang menampar pipi Anda, berikan sisi satu lagi. Umat Hindu secara umum amat damai dan tenang dibandingkan agama lain," kata Mishra.

"Mereka bahkan enggan membunuh nyamuk, tapi ada komunitas lain yang mengeksploitasi pola pikir ini dan tetap berusaha mendominasi kami kecuali kami berubah," ia melanjutkan argumentasinya.

Lanjut baca ke halaman berikutnya...

Perubahan Mengarah ke 'Kanan' di Bawah Modi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER