Geger Penikaman Salman Rushdie: Pelaku 24 Tahun, Serangan Terencana

CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2022 09:12 WIB
Salman Rushdie ditikam saat hendak mengisi kuliah di New York, AS, pekan lalu. Pelaku yang merupakan anak imigran disebut telah merencanakan aksinya.
Salman Rushdie ditikam saat hendak mengisi kuliah di New York, AS, pekan lalu. Pelaku yang merupakan anak imigran disebut telah merencanakan aksinya. (AP/Gene J. Puskar)

Matar dilaporkan berasal dari Fairview, New Jersey. Ia sempat terdaftar sebagai anggota klub kebugaran di dekat North Bergen, State of Fitness Boxing Club.

Manajer klub itu, Rosaria Calabrese, mengatakan kepada Associated Press bahwa Matar mendaftarkan diri di klubnya pada 11 April lalu.

Matar disebut sempat mengikuti 27 sesi kelas untuk pemula dengan tujuan meningkatkan kebugaran fisiknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun beberapa hari lalu, Matar memutuskan berhenti dan membatalkan keanggotaan dengan alasan bakal pergi dan "tak akan kembali untuk sementara waktu."

Pemilik klub tersebut, Desmond Boyle, mengaku tidak melihat "apapun berkaitan dengan kekerasan" pada diri Matar.

Boyle menggambarkan Matar sebagai "sopan dan pendiam". Boyle menyebut pemuda itu selalu terlihat "sangat sedih" dan menolak orang lain yang berusaha ramah kepadanya.

Media juga mulai menyoroti latar belakang Matar. Ia dilaporkan lahir dari orang tua imigran asal Yaroun, daerah di selatan Libanon.

Di daerah tersebut, terdapat panji-panji dari kelompok militan Syiah yang mendapat dukungan dari Hizbullah.

Panji-panji tersebut juga menggambarkan sejumlah pemimpin dari Hizbullah, sepertiHassan Nasrallah, Khameinei, Khomeini, dan Jenderal Iran, Qassem Soleimani.

Rushdie sendiri menjadi perhatian global usai merilis buku yang dianggap kontroversial, The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan (1988). Buku itu dinilai tak menghormati Nabi Muhammad dan menghina umat Muslim.

Buku itu berisi soal kejadian di mana Nabi Muhammad telah keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu.

Sudah sejak lama, Rushdie menerima ancaman dan percobaan pembunuhan. Namun, berulang kali pula ia berhasil lolos.

Mendiang pemimpin Iran, Ayatollah Khomeini, bahkan mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie pada 1989.

Iran kini berusaha melepaskan seruan tersebut. Meski demikian, sentimen anti-Rushdie masih menggaung di negara itu.

(isa/has)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER