Jepang menjadi salah satu negara yang generasi mudanya melakukan lebih sedikit seks ketimbang generasi sebelumnya.
Berdasarkan Survei Fertilitas Nasional Jepang, satu dari sepuluh pria Jepang yang berumur 30-an masih perjaka.
"Banyak individu yang tak dapat menemukan pasangan di komunitas," kata peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Tokyo, Peter Ueda, kepada CBS News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ueda juga berpendapat resesi seks di Jepang ini terjadi karena ketidakpercayaan diri atas finansial dan pekerjaan yang dialami warga.
"Dibandingkan dengan pria yang menjadi karyawan tetap, pekerja paruh waktu atau pekerja sementara empat kali lebih besar tidak memiliki pengalaman heteroseksual pada umur 25 hingga 39, dan orang yang tak bekerja berisiko delapan kali lebih besar," kata Ueda.
Selain China, AS, dan Jepang, Inggris juga menjadi salah satu negara yang mengalami resesi seks.
Berdasarkan Survei Nasional terkait Perilaku Seksual dan Gaya Hidup (Natsal), angka aktivitas seksual responden sejak 2001 hingga 2012 mengalami penurunan.
Penurunan terbesar terjadi pada responden dengan rentang umur di atas 25 tahun, pun yang sudah menikah atau tinggal bersama, dikutip dari The Guardian.
Survei tersebut diisi oleh lebih dari 34.000 masyarakat segala kelompok di Inggris.
(pwn/bac)