Ukraina memperingati 31 tahun kemerdekaan usai lepas dari Uni Soviet pada Rabu (24/8) di tengah perasaan was-was menghadapi ancaman gempuran Rusia yang kian menggila.
Kyiv hingga Amerika Serikat yakin Rusia tengah mempersiapkan serangan terbaru saat perayaan kemerdekaan Ukraina yang bertepatan dengan enam bulan invasi Moskow yang berlangsung sejak 24 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Volodymyr Zelensky sendiri sudah berulang kali mewanti-wanti warganya terhadap ancaman "serangan-serangan jahat" Rusia di hari kemerdekaan negaranya.
Pada Selasa (23/8) malam, Zelensky memperingatkan warganya untuk waspada atas kemungkinan "provokasi Rusia yang menjijikkan". Pihak berwenang juga mewanti-wanti masyarakat Ukraina agar menanggapi setiap peringatan serangan udara dengan serius.
"Kami berjuang menghadapi ancaman paling mengerikan bagi negara kami pada saat kami mencapai tingkat persatuan nasional terbesar," kata Zelensky dalam pidatonya melalui video seperti dikutip Reuters.
Ukraina bahkan telah melarang warga menggelar acara peringatan kemerdekaan dalam bentuk apa pun, terutama di Ibu Kota Kyiv, dan Kharkiv yang merupakan kota kedua terbesar di negara eks Uni Soviet itu.
"Kita semua harus waspada bahwa Rusia pekan ini mungkin akan mencoba melakukan sesuatu yang jelek, sesuatu yang jahat," ucap Zelensky.
Di Kyiv, pemerintahan kota mengeluarkan larangan semua pertemuan besar sejak Senin hingga Kamis pekan ini.
"Dilarang mengadakan acara massal, pertemuan damai, rapat umum, dan acara lain yang terkait dengan pertemuan besar orang," bunyi peringatan pemkot Kyiv.
Kepala administrasi militer Kyiv, Jenderal Mykola Zhyrnov, mengatakan perintah itu diberlakukan agar pasukan keamanan dapat menanggapi "secara tepat waktu terhadap segala ancaman serangan rudal dan bom oleh pasukan Federasi Rusia di pusat pengambilan keputusan, fasilitas militer, fasilitas industri pertahanan, infrastruktur penting dan daerah pemukiman di dekatnya."
Sementara itu di Kharkiv, pihak berwenang mengumumkan jam malam atau curfew mulai pukul 19.00 waktu setempat sehari sebelum peringatan HUT Kemerdekaan hingga keesokan harinya.
Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, di mana serangan Rusia tanpa pandang bulu membunuh dan melukai ratusan warga sipil sejak bulan pertama invasi.
"Kami meminta Anda memahami langkah-langkah tersebut dan bersiap untuk tinggal di rumah dan di tempat penampungan - ini adalah keselamatan kita," kata pihak berwenang.
AS juga telah memperingatkan seluruh warganya yang masih berada di Ukraina untuk segera angkat kaki dari negara eks Soviet itu demi mengantisipasi serangan brutal Rusia.
Perang Rusia vs Ukraina telah menewaskan ribuan warga sipil, memaksa sepertiga lebih penduduk dari total 41 juta populasi Ukraina melarikan diri hingga mengguncang perekonomian global.
Meski telah melakukan beberapa kali negosiasi, Rusia-Ukraina belum menemukan titik terang untuk menghentikan peperangan.