Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin terus menjadi sorotan dunia baru-baru ini setelah skandal video pesta liar dan foto tamu telanjang dada di apartemennya tersebar di media sosial.
Pekan lalu, dua video pribadi Marin beredar di media. Satu video memperlihatkan Marin tengah menari dan menyanyi sambil minum alkohol bersama teman-temannya. Video lainnya menunjukkan perempuan 36 tahun itu berdansa mesra dengan seorang pria misterius di sebuah kelab di Helsinki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skandal video belum selesai, beredar juga foto dua teman Marin telanjang dada di apartemennya saat menggelar pesta.
Akibat kemunculan video dan foto tersebut, Marin terus menjadi sorotan hingga akhirnya meminta maaf sampai menangis di depan publik hingga melakukan tes narkoba.
"Saya juga manusia. Di masa-masa kelam, saya juga kadang-kadang rindu dengan kesenangan, kenyamanan, dan keceriaan" kata Marin pada Rabu (25/8).
[Gambas:Video CNN]
Dalam video yang dirilis oleh The Independent, Marin terlihat menahan air mata dan berbicara dengan suara gemetar.
Meski begitu, Marin membela dirinya sendiri dengan menegaskan semua yang dilakukannya tidak keluar dari hukum.
Marin mengatakan meski menjadi seorang PM, ia tetap manusia biasa yang berhak bersenang-senang dengan kehidupan pribadinya. Ia juga menegaskan tetap melakukan tanggung jawabnya sebagai pemimpin Finlandia dengan baik.
"Saya tidak melewatkan satu hari pun untuk bekerja. Saya ingin percaya bahwa orang-orang akan melihat apa yang kita lakukan di tempat kerja, daripada apa yang kita lakukan di waktu luang kita," papar Marin.
"Satu tugas pun tidak pernah saya tinggalkan. Saya belajar. Tapi saya melakukan pekerjaan saya sebaik yang saya lakukan sampai sekarang. Saya tetap memikirkan Ukraina, saya memikirkan Anda semua, saya melakukan tugas saya," ucapnya menambahkan.
Terlepas dari kontroversinya, Marin telah membuktikan kalayak bahwa dia berhasil terpilih sebagai perdana menteri termuda di Finlandia.
Bagaimana perjalanan politikus Partai Demokrat Sosial itu hingga bisa mencapai kursi kekuasaan?
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Jejak politik Marin sendiri dimulai sejak 2006. Setelah lulus SMA, Marin mulai bergabung dengan gerakan pemuda Partai Sosial Demokrat.
Di usia 20 tahun, ia bahkan berhasil menjadi wakil presiden gerakan pemuda Partai Sosial Demokrat dari 2010-2012 sambil mengemban studi sarjana dan pascasarjana di Universitas Tampere.
Marin merupakan anak dari keluarga biasa yang jauh dari bergelimang harta. Kedua orang tuanya bercerai gara-gara sang ayah pecandu alkohol. Itu pun membuat sang ibu membesarkan Marin bersama pacar perempuannya.
Marin muda bahkan pernah bekerja menjadi pelayan toko roti di usia 15 tahun demi membantu keluarganya.
Akibat rekam jejaknya itu, Menteri Dalam Negeri Estonia Mart Helme sempat mengejeknya "gadis pelayan toko."
"Sekarang kita melihat satu gadis pelayan toko telah menjadi perdana menteri, pun beberapa aktivis jalan dan orang yang tak berpendidikan masuk ke kabinet," kata Helme pada 2019.
Namun hal itu tak menyurutkan mimpi besar Marin hingga menggiringnya ke politik.
Dua tahun setelah bergabung dengan gerakan pemuda Partai Sosial Demokrat, Marin mencalonkan diri sebagai Dewan Kota Tampere, tetapi gagal.
Britannica melaporkan Marin kemudian mencalonkan diri kembali untuk jabatan yang sama dan terpilih pada 2012.
Perempuan kelahiran 1985 itu menjadi pemimpin Dewan Kota Tampere dari 2013-2017.
Marin semakin dikenal publik setelah video yang menunjukkan dirinya memimpin rapat viral di YouTube.
Pada 2019, Antti Rinne menjabat sebagai pemimpin partai dan perdana menteri saat itu kemudian menunjuk Marin sebagai menteri transportasi dan komunikasi.
Namun, setelah Rinne terlibat kasus perselisihan gaji di layanan pos, ia mengundurkan diri sebagai PM.
Partai Sosial Demokrat lalu menunjuk Marin untuk menggantikan Rinne pada Desember 2019 setelah melalui pemungutan suara partai.
Marin menang tipis dari pesaingnya Antti Lindtman, yang juga menjadi kandidat favorit PM pengganti Rinne.
Marin pun resmi dilantik sebagai PM Finlandia termuda di usia 34 tahun. Ia juga mencetak rekor sebagai pemimpin negara termuda di dunia sebelum akhirnya rekor dipecahkan oleh Sebastian Kurz yang terpilih lagi sebagai Kanselir Austria pada 2020.
"Saya ingin membangun masyarakat di mana setiap anak dapat menjadi apa saja dan setiap orang dapat hidup dan tumbuh dengan martabat," kata Marin via Twitter usai resmi dilantik sebagai PM Finlandia.
Marin menjadi perempuan ketiga yang menjabat sebagai PM Finlandia. Sebelumnya ada Anneli Jaatteenmaki dan Mari Kiviniemi.
Marin pun menjadi sorotan lantaran kabinet pemerintahannya diisi oleh 12 perempuan dari total 19 anggota. Beberapa menteri bahkan berusia lebih muda dari dirinya.