Eks FBI: Rusia Ingin Menyusup ke Rumah Trump Cari Dokumen Rahasia

Seorang mantan pejabat Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengatakan bahwa intelijen Rusia mulai tertarik menyusup ke rumah eks presiden Donald Trump guna mencari dokumen rahasia.

Eks pejabat bernama Peter Strzok itu mengungkap ketertarikan tersebut saat ditanya MSNBC mengenai kemungkinan Rusia menyusup ke kediaman Teump untuk mendapatkan dokumen rahasia yang dicari FBI.

"Ya, sebetulnya Rusia, tak hanya Rusia, setiap badan intelijen asing, baik itu China, Iran, Kuba, termasuk Rusia, semua tertarik mendapat akses ke Mar-a-Lago," kata Strzok, dikutip Newsweek, Minggu (28/8).

Lebih lanjut, ia menerangkan kekhawatiran saat ini adalah informasi terkait kekurangan kontrol dan peringatan mengenai pihak-pihak yang memiliki akses ke Mar-a-Lago di waktu tertentu.

"Khususnya dalam konteks fakta yang memunculkan informasi rahasia yang diambil dari fasilitas itu," ujar Strzok.

Terlepas dari penggeledahan FBI belakangan ini, Strzok mengungkap bahwa intelijen asing memang sudah terpantau mencoba mendapatkan akses ke Mar-a-Lagi sejak Trump masih menjadi presiden.

"Itu pasti dilakukan komunitas badan intelijen AS dan FBI, siapa yang mencoba memiliki akses ke ruang dasar, siapa yang memiliki akses ke ruang penyimpanan, dan mengapa mereka perlu melakukan mitigasi untuk mengurangi segala jenis kerusakan yang terjadi," ucap dia.

Pernyataan Strzok muncul beberapa pekan usai penggeledahan di rumah Trump pada 8 Agustus lalu. Dalam penggeledahan ini, FBI mengamankan sekitar 30 boks.

Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari dokumen rahasia negara yang diduga masih disimpan Trump.

Dokumen rahasia yang dicari FBI diduga terkait program senjata nuklir. Namun, mereka tak memberikan rincian tipe informasi dokumen yang dicari.

Sementara itu, Trump menuduh FBI melakukan tindakan agresif dan mengejutkan. Ia juga menyebut penggeledahan itu bagian penggeledahan omong kosong.

Trump bahkan mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS usai penggeledahan tersebut.