China Bantah Laporan HAM PBB: Orang-orang di Xinjiang Hidup Bahagia

CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2022 13:45 WIB
China membantah laporan PBB yang berisi soal sederet pelanggaran HAM di Xinjiang. Menurut mereka, kehidupan di Xinjiang justru bahagia.
China membantah laporan PBB yang berisi soal sederet pelanggaran HAM di Xinjiang. Menurut mereka, kehidupan di Xinjiang justru bahagia. (istockphoto/blackred)
Jakarta, CNN Indonesia --

China membantah laporan Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) soal sederet pelanggaran HAM di Xinjiang. Menurut mereka, kehidupan di Xinjiang justru bahagia.

"Orang-orang dari kelompok etnis di Xinjiang hidup bahagia dalam kedamaian dan senang," demikian pernyataan kantor perwakilan China di Jenewa yang dikutip AFP, Rabu (31/8).

Mereka kemudian menegaskan bahwa sikap China di Xinjiang merupakan praktik dan perlindungan HAM terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor perwakilan itu pun menganggap laporan PBB hanya berisi disinformasi dan kebohongan yang mencoreng dan memfitnah China.

"Berdasarkan disinformasi dan kebohongan yang dibuat-buat dari pihak anti-China dan karena praduga bersalah, [laporan itu] disebut 'penilaian' untuk mendistorsi hukum dan kebijakan China," demikian pernyataan mereka.

Sementara itu, Duta Besar China untuk PBB di New York, Zhang Jun, juga membantah laporan tersebut.

Zhang melontarkan bantahan itu saat meminta Ketua OHCHR, Michelle Bachelet, untuk tak mengintervensi urusan dalam negeri China.

"Kita semua tahu dengan sangat baik bahwa apa yang disebut masalah Xinjiang adalah kebohongan yang sepenuhnya dibuat-buat dengan motivasi politik," kata Zhang.

Ia kemudian berujar, "Tujuan [laporan itu] jelas untuk merusak stabilitas China dan menghalangi pembangunan China."

Zhang mengatakan pihaknya menganggap laporan tersebut tak akan menghasilkan kebaikan bagi siapa pun.

"Itu hanya merusak kerja sama antara PBB dan negara anggota," ucap dia.

Kisruh ini mencuat setelah OHCHR merilis laporan berjudul "Penilaian OHCHR tentang masalah hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China" pada Rabu.

[Gambas:Video CNN]

Dalam laporan itu, terangkum soal penahanan sewenang-wenang, penghancuran masjid, pemakaman, perkosaan, hingga penyiksaan di tempat yang disebut kamp kejuruan Xinjiang.

"Tingkat penahanan sewenang-wenang dan diskriminatif terhadap etnis Uighur dan kelompok mayoritas Muslim lain di Xinjiang bisa merupakan kejahatan internasional, khususnya, kejahatan terhadap kemanusiaan," demikian kutipan laporan OHCHR.

AFP melaporkan, China memang menangkap siapa pun yang memiliki banyak anak, mengenakan jilbab, menumbuhkan jenggot, atau tak menggunakan satu paspor di Xinjiang.

Mereka dianggap berisiko memiliki paham ekstremisme dan kemungkinan ditahan.

Dalam laporan PBB itu, Michele Bachelete pun meminta Presiden China, Xi Jinping, membebaskan semua orang yang ditahan di pusat pelatihan.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER