Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Rabu (7/9) mulai dari Turki mengancam bisa serang Yunani sampai pesawat tak berawak (drone) China mengolok-olok Taiwan miskin dengan menjatuhkan makanan.
Berikut kilas internasional kemarin:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan yang terbilang langka dilakukan militer Amerika Serikat memberitahu atau 'permisi' keRusia untuk melakukan uji coba rudal nuklir antarbenua (ICBM), Rabu (7/9) ini.
Seperti dikutip dari Deutsche Welle, Pentagon menerangkan bahwa uji coba rudal ICBM Minuteman III tersebut yang kedua kali kurang dari sebulan.
"Akan ada pelaksanaan uji coba yang akan diluncurkan komando Angkatan Udara pada dini hari, 7 September, dari Pangkalan Luar Angkasa di California," demikian keterangan dari juru bicara Pentagon, Brigadir Jendral, Pat Ryder pada Selasa (6/8).
Veteran tentara elite Gurkha, Gyanrag Rai, mengaku militer Inggris mengeksploitasi mereka dengan memberi dana pensiun yang kecil.
"Kementerian Pertahanan Inggris [MoD] mengeksploitasi kami. Sosial, politik, pendidikan dan hampir semuanya hancur," kata Rai seperti dikutip Express.co, pada Agustus lalu.
Ia hanya menerima "hampir 35 persen" dari jumlah dana pensiun yang diberikan kepada anggota angkatan bersenjata lain.
Tentara Taiwan menemukan paket makanan yang dijatuhkan dari pesawat nirawak alias drone China. Paket itu berisi makanan dari iklan terkenal di Taiwan yang mengolok-olok China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan bahwa tentara mereka menemukan paket makanan itu terbungkus kantong sampah di salah satu pantai di Lieyu, sekitar 5 kilometer dari Xiamen, China, pada Jumat pekan lalu.
Mereka menduga paket itu dijatuhkan drone yang belum teridentifikasi. Kemhan Taiwan tak mengungkap lebih jauh kemungkinan asal drone itu, juga jenis makanan yang dijatuhkan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa Turki bisa serbu Yunani dalam semalam jika tetangganya itu cari gara-gara, Selasa (6/9).
Peringatan ini disampaikan kala situasi kedua negara memanas akibat perebutan di Laut Aegea.
Yunani dikabarkan sempat mengunci radar pesawat Turki pada 23 Agustus, dikutip dari Anadolu Agency. Tindakan ini kemudian dinilai Erdogan sebagai "ancaman."