5 Kawasan Proyek Gila Pangeran MbS di Saudi, 1 Lokasi Dihindari Nabi

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 13:05 WIB
Arab Saudi meluncurkan enam proyek pembangunan dengan modal besar dan konsep futuristik demi menambah pemasukan negara dengan menarik investor dan turis asing.
(Foto: iStock/mtcurado)

Ad Diriyah Gate

Gerbang Diriyah didapuk sebagai ibu kota budaya Saudi. Ad Diriyah, kota penuh sejarah, ini terletak di Provinsi Ar Riyad.

Kota ini akan direvitalisasi untuk menjadi pusat budaya dan sejarah otentik Saudi.

Kota Ad Diriyah telah menjadi hub kebudayaan dan sejarah lebih dari 300 tahun dengan kekayaan warisan budaya yang beragam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Arab News, Saudi berencana merevitalisasi kota "tempat kelahiran Kerajaan" ini menjadi tujuan kelas dunia dengan berbagai fasilitas restoran dan hotel termewah di dunia.

Semua struktur bangunan di kota itu akan dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Najdi.

Al Ula

Al Ula adalah sebuah kota kuno di Medina, barat laut Saudi yang secara historis terletak di rute "dupa". Kawasan yang sebagian diselimuti bebatuan dan gurun ini menjadi "museum hidup" yang memiliki banyak warisan sejarah dan budaya asli Timur Tengah.

Wilayah ini mencakup lebih dari 200 ribu tahun sejarah manusia yang belum dijelajahi, termasuk Kota Hegra di Nabatea yang menjadi situs warisan dunia UNESCO pertama Saudi.

Saudi ingin menjadikan Al Ula sebagai pusat arkeologi, pariwisata, budaya, pendidikan, hingga seni di kawasan.

Padahal, Al Ula menjadi salah satu wilayah yang menurut riwayatnya dihindari Nabi Muhammad di masa lalu.

Al Ula selama ini dikenal sebagai kawasan yang 'berhantu'. Banyak masyarakat Saudi percaya kawasan itu merupakan tempat jin dan ruh jahat sehingga harus dihindari.

Saudi dilaporkan sampai menggelontorkan Rp214 triliun untuk membangun Kota Al Ula.

Proyek Laut Merah

Bertujuan menjadi pelopor dunia dalam pariwisata regeneratif, Proyek Laut Merah adalah proyek pariwisata berkelanjutan yang mewah di situs seluas 28.000 km persegi di pantai barat Saudi.

Perusahaan Pengembangan Laut Merah, yang didirikan pada 2018, dimiliki sepenuhnya oleh Dana Investasi Publik dan akan memimpin pengembangan proyek kawasan tersebut.

Mempekerjakan langsung 35.000 orang, proyek ini menampilkan lanskap dan warisan budaya yang kaya dari Pantai Laut Merah.

Proyek ini akan menempati kepulauan dengan lebih dari 90 pulau dan beberapa di antaranya sampai sekarang masih tidak tersentuh. Kawasan ini menampilkan gunung berapi yang tidak aktif, gurun, dan berbagai macam satwa liar dan pemandangan pegunungan.

Dalam proyek ini, Saudi berencana menonjolkan sisi pelestarian lingkungan sambil mengandalkan secara eksklusif pada sumber energi terbarukan. Saudi juga akan melarang penggunaan plastik sekali pakai di kawasan ini dengan sistem zero waste-to-landfill.

(rds)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER