Apa Itu Komcad Rusia Ala Putin?
Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi warga Rusia dari komando cadangan (Komcad) untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Kebijakan ini diambil usai Rusia mengalami kemunduran di Ukraina.
"Kami membicarakan soal mobilisasi parsial. Itu membuat hanya penduduk yang kini menjadi cadangan, dan di atas segalanya, orang-orang yang sempat bekerja di angkatan bersenjata, memiliki kemampuan militer, dan kemampuan relevan. Hanya mereka yang dikenakan wajib militer," ujar Putin.
Berdasarkan keterangan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, sekitar 300 ribu tentara cadangan bakal dikerahkan dalam mobilisasi itu.
Shoigu juga menuturkan tugas utama tentara cadangan ini adalah memperkuat garis depan pasukan Rusia di Ukraina.
Ini merupakan pertama kalinya Rusia melakukan mobilisasi sejak invasi Nazi Jerman pada 1941 ke Uni Soviet.
Sebagaimana dilansir The Moscow Times, hukum Rusia mengizinkan mobilisasi dilakukan untuk menghadapi agresi asing atau serangan terhadap negara itu.
Secara singkat, mobilisasi Rusia dimaksudkan untuk mempersiapkan ekonomi dan angkatan bersenjata Rusia dalam berperang, pun mengerahkan tentara cadangan (Komcad) Rusia.
Siapa Saja Tentara Cadangan Rusia yang Bakal Dipanggil untuk Berperang?
Reuters melaporkan tentara yang akan dipanggil dalam mobilisasi ini adalah yang sebelumnya pernah bekerja di militer Rusia, dan memiliki pengalaman tempur atau kemampuan militer khusus.
Rusia sendiri memiliki lebih dari 2 juta tentara cadangan. Mereka termasuk orang-orang yang telah menjalani wajib militer, pensiunan pejabat, dan orang-orang yang meninggalkan pekerjaan aktif militer.
Meski demikian, mahasiswa atau orang yang kini menjalankan wajib militer di Rusia tak akan diikutsertakan dalam mobilisasi ini.
Namun, analis politik Rusia Yekaterina Schulmann menilai batasan orang yang dipanggil untuk mobilisasi ini masih tidak jelas.
"Mobilisasinya disebut parsial, tetapi tidak ada parameter, atau teritori, dan kategori yang disampaikan," kata Schulmann.
Sementara itu, aktivis hak asasi manusia Pavel Chikov menilai, "Kementerian Pertahanan Rusia yang memutuskan siapa, dimana, dan dalam jumlah berapa orang-orang dikirim ke medan perang."
Lanjut baca di halaman berikutnya...