Rusia Dinilai Putus Asa Sampai Rekrut Kriminal dari Penjara

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 23:57 WIB
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin mengungkapkan Rusia sampai merekrut para kriminal dari penjara hingga para warga yang tercekik utang sebagai tentara cadangan.
Pasukan Ukraina merebut kembali Kharkiv. (AP/Kostiantyn Liberov)

Hamianin bersikeras cara satu-satunya bagi militer Rusia untuk bisa keluar dari jurang situasi ini adalah menyetop invasi. Angkatan bersenjata Putin, klaimnya, kini sudah jauh di bawah angin.

Sedikit gambaran dari Hamianin, bahwa perbandingan jumlah korban antara tentara penginvasi dan pasukan pertahanan adalah 3:1 di era perang modern ini. Artinya, minimal dibutuhkan pasukan penyerang tiga kali lebih banyak dari tentara pertahanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertempuran Rusia vs Ukraina ini, kata Hamianin, perbandingan jumlah korbannya adalah 5:1 sejak awal perang lalu. Namun, kala operasi kontra ofensif di Kharkiv lalu situasinya kian suram bagi Rusia.

"(Perbandingan jumlah korban) satu adalah dari tentara penyerbu Ukraina, dan sepuluh dari pasukan pertahanan Rusia. Mereka terbunuh, terluka, tertangkap, atau hilang kabur entah ke mana. Mobilisasi pasukan tak akan menghasilkan apapun, kecuali protes besar-besaran di Rusia," pungkasnya.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan siap mengerahkan 300 ribu tentara cadangan setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit mobilisasi di tengah kekalahan Negeri Beruang Merah di beberapa titik di Ukraina, Kamis (22/9).

Tak lama setelahnya dilaporkan warga laki-laki Rusia langsung berebut kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.

Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.

Pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar di Negeri Beruang Merah. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.

Menurut laporan kelompok pemantau independen OVD-Info, setidaknya 1.300 orang ditangkap saat demonstrasi pecah di berbagai kota di Rusia.

(kum/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER