
Putin Makin Tertekan, Sekutu Komplain Mobilisasi Komcad ke Ukraina

Kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin semakin tertekan usai kritikan di dalam negeri meluas soal mobilisasi parsial warga dari komandan cadangan (Komcad) menyusul kemunduran pasukannya di Ukraina.
Dua anggota parlemen paling senior Rusia yang juga sekutu dekat Putin, Valetina Matviyenko dan Vyacheslav Volodin, secara blak-blakan menyampaikan kemarahan publik atas mobilisasi komcad yang berlangsung.
Matviyenko, Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia (Dewan Federasi), mengatakan dia menyadari ada banyak laporan soal daftar orang-orang yang seharusnya tidak memenuhi syarat namun tetap masuk dalam daftar mobilisasi komcad.
"Kelebihan seperti ini benar-benar tidak dapat diterima. Dan saya menganggap itu benar bahwa mereka memicu reaksi tajam dari masyarakat," kata Matviyenko melalui saluran Telegramnya pada Minggu (25/9).
Matviyenko juga menulis pesan langsung kepada Gubernur Regional Rusia yang memiliki tanggung jawab penuh melaksanakan pemanggilan komcad tersebut.
Dalam pesannya, Matviyenko mengatakan "pastikan pelaksanaan mobilisasi parsial dilakukan secara penuh dan mutlak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan tanpa satu pun kesalahan."
Sementara itu Volodin, Ketua Parlemen Rusia atau Duma, juga menyampaikan keprihatinan soal mobilisasi komcad ala Putin ini.
"Aduan dan keluhan sedang di terima. Jika kesalahan dibuat, perlu untuk memperbaikinya. Pihak berwenang di setiap tingkat harus memahami tanggung jawab mereka," ucap Volodin.
Mobilisasi komcad ini dikerahkan Putin pertama kalinya sejak Perang Dunia II.
Sekitar 300 ribu tentara cadangan bakal dikerahkan dalam mobilisasi ini. Tugas utama tentara cadangan ini adalah memperkuat garis depan pasukan Rusia di Ukraina.
Ini merupakan pertama kalinya Rusia melakukan mobilisasi sejak invasi Nazi Jerman pada 1941 ke Uni Soviet.
Reuters melaporkan tentara yang akan dipanggil dalam mobilisasi ini adalah yang sebelumnya pernah bekerja di militer Rusia, dan memiliki pengalaman tempur atau kemampuan militer khusus.
Rusia sendiri memiliki lebih dari 2 juta tentara cadangan. Mereka termasuk orang-orang yang telah menjalani wajib militer, pensiunan pejabat, dan orang-orang yang meninggalkan pekerjaan aktif militer.
Meski demikian, mahasiswa atau orang yang kini menjalankan wajib militer di Rusia tak akan diikutsertakan dalam mobilisasi ini. Namun, analis politik Rusia Yekaterina Schulmann menilai batasan orang yang dipanggil untuk mobilisasi ini masih tidak jelas.
[Gambas:Video CNN]