Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar Kunyah Karet sampai Pura-Pura Makan

CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 08:00 WIB
Akibat biaya hidup yang semakin tinggi, banyak orang tua di Inggris yang tak mampu membelikan makanan dan katering bagi anak-anaknya di sekolah. Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/Nadezhda1906)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anak-anak sekolah di Inggris disebut mengonsumsi karet hingga bersembunyi saat jam makan siang karena mereka tak sanggup membeli makanan. Fenomena ini terjadi gegara biaya hidup terus meroket kala perekonomian semakin sulit di Inggris.

Badan amal yang menyediakan makanan di sekolah, Chefs in Schools, menceritakan kondisi anak-anak Inggris di sekolah.

"Kami mendengar soal anak-anak yang sangat lapar, mereka memakan karet di sekolah," kata kepala eksekutif Chef in Schools, Naomi Duncan.

Ia kemudian berujar, "Anak-anak datang karena belum makan apa-apa sejak makan siang sehari sebelumnya. Pemerintah harus melakukan sesuatu."

Di salah satu sekolah di Lewisham, tenggara London, dikabarkan ada anak yang bahkan pura-pura makan dari kotak kosong.

Sekolah anak itu tak menyediakan makanan gratis. Anak itu juga tak ingin teman-temanya tahu bahwa di rumahnya tidak ada makanan.

Duncan juga mengatakan banyak badan amal sekolah mengeluarkan anggaran yang terlalu besar untuk bisa membagikan makanan ke anak-anak yang tak mampu.

Duncan ingin semua anak-anak bisa mendapat makanan gratis.

"Ini tentu menyakitkan bagi kami. Mereka secara aktif keluar dan mencari anak-anak yang bersembunyi di taman bermain karena mereka tidak berpikir mereka bisa mendapatkan makanan, dan memberi mereka makan," ujar Duncan seperti dikutip The Guardian.

Berdasarkan jajak pendapat, banyak guru yang membeli pemanggang sehingga mereka bisa menyediakan sarapan untuk anak-anak yang kelaparan.

Duncan lalu menceritakan ada salah satu sekolah di Streatham yang sejak lama mengalami kesulitan dana untuk memberi makan 50 anak. Namun, kondisi semakin sulit karena saat ini permintaa bantuan makanan melonjak hingga menjadi untuk 100 anak.

Sejumlah kepala sekolah di Inggris mengatakan pemerintah tak memperhatikan sekolah-sekolah di tengah krisis ini.

Presiden Asosiasi Persatuan Kepala Sekolah, Paul Gosling, turut buka suara soal kondisi tersebut.

"Pemerintah mengetahui saat anak-anak datang di pagi hari kelaparan dan kedinginan. Sekolah harus mengambil langkah untuk membantunya," kata Gosling.

Ia kemudian berujar, "Namun, saat ini tak benar meninggalkan kami tanpa dukungan ekstra."

Dia mengatakan bahwa dengan tagihan energi yang besar dan kenaikan gaji guru yang tak didukung pemerintah bisa membuat ratusan sekolah mengalami defisit anggaran.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Krisis Inggris, Anak Sekolah Kunyah Karet hingga Pura-Pura Makan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :