4 Derita Warga Inggris Imbas Biaya Hidup Meroket: Makan Karet-Jadi PSK

CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 10:12 WIB
Biaya hidup yang meroket di tengah situasi ekonomi yang kian sulit dan tak menentu menyebabkan sebagian warga Inggris tak mampu membayar listrik hingga makanan. (Foto: AFP/TOLGA AKMEN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Resesi di Inggris menyebabkan warga negara Eropa Barat itu berhadapan dengan biaya hidup yang meroket, terutama kenaikan tagihan listrik dan energi lainnya seperti gas.

Resesi terjadi akibat harga energi yang semakin mahal imbas invasi Rusia ke Ukraina, kebijakan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, dan inflasi yang terjadi usai relaksasi perekonomian usai pandemi Covid-19.

Dikutip dari The Evening Standard, berdasarkan estimasi Institut Ekonomi dan Penelitian Sosial Nasional, sebanyak 1,5 juta rumah tangga Inggris bakal kesulitan membeli makanan dan membayar tagihan energi kala krisis biaya hidup ini

Berikut tiga dampak resesi dan kenaikan biaya hidup yang dialami warga:

1. Tidak Makan Demi Bayar Tagihan Listrik

Jutaan orang Inggris rela tidak tidak makan demi membayar listrik imbas krisis energi yang menimpa negara tersebut.

Mengutip The Guardian, Jumat (23/9), menurut laporan Money Advice Trust diperkirakan 20 persen orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang menunggak tagihan listrik. Angka ini naik sekitar 45 persen sejak perhitungan terakhir di Maret lalu.

Selain itu, berdasarkan survei opinium, terdapat 5,6 juta warga rela mengurangi jatah makan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis. Ini termasuk melewatkan makan, makan sekali sehari, atau tidak makan sama sekali pada beberapa hari.

Kepala Eksekutif Opinium Joanna Elson menyatakan jaminan harga energi pemerintah telah memang meredakan ketakutan akan kenaikan tagihan di masa yang akan datang. Namun, krisis terlanjur berdampak pada jutaan orang.

"Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti melewatkan makan hanya untuk menyalakan lampu," kata Elson.

2. Jual Barang Pribadi Demi Sambung Hidup

Tidak hanya mengurangi jatah makan, Opinium mengatakan hampir 8 juta warga Inggris sampai harus menjual barang pribadi atau alat rumah tangga demi meringankan biaya hidup terutama menutupi tagihan listrik.

Pekerja Seks Komersial (PSK) bertambah, baca di halaman berikutnya >>>

4 Penderitaan Warga Inggris Gegara Biaya Hidup Meroket


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :