Selain itu, seorang jurnalis Ukraina, Serhii Nikitenko, mengaku ia telah berbicara dengan tiga temannya. Ia mendapatkan informasi kalau kelompok tersebut juga mendatangi sekolah, rumah sakit, dan tempat kerja lain agar pejabat bisa "mendapatkan suara dalam jumlah tertentu."
Petro Adriushchenko, penasihat Wali Kota Mariupol, mengatakan bahwa masyarakat menjadi sasaran pemaksaan pemungutan suara dengan cara mengunjungi langsung setiap rumah ke rumah.
"Komisi [pemungutan suara] terdiri dari dua orang yang membawa kotak suara dan surat suara, dan dua pria bersenjata," kata Adriushchenko, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mengetuk pintu apartemen atau rumah, memaksa masyarakat untuk membuat orang-orang datang ke komisi. Paksaan, paksaan dan lebih banyak paksaan. Faktanya, mereka menawarkan [penduduk] untuk memilih 'ya' atau 'tidak' secara langsung ke laras pistol."
Ia kemudian berkata, "Penandaan dibuat di bawah pantauan ketat pria bersenjata. Itulah tampilan dari demokrasi Rusia."
Adriushchenko sendiri tak berada di Mariupol, yang notabene berada di wilayah Donetsk. Namun, dia memiliki saluran informasi yang dapat dipercaya di kota itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit berisikan pengakuan atas kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang didudukinya pada Kamis (29/9). Kedua wilayah itu yakni Zaporizhzhia dan Kherson di selatan Ukraina.
Dekrit ini diteken Putin menjelang Rusia mengumumkan peresmian pencaplokan sejumlah wilayah di Ukraina secara sepihak.
"Saya memerintahkan pengakuan kedaulatan negara dan kemerdekaan terhadap wilayah Zaporizhzhia dan Kherson yang ada di selatan Ukraina," kata Putin dalam dekrit yang dirilis Kremlin seperti dikutip AFP.
Selain Zaporizhzhia dan Kherson, Rusia juga berencana mengambil dua wilayah Ukraina lainnya di timur negara eks Uni Soviet itu yakni Donetsk dan Luhansk.
Juru bicara pemerintah Rusia atau Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan sebelumnya bahwa Putin akan mendeklarasikan secara resmi pencaplokan empat wilayah Ukraina itu hari ini.
"Besok di Aula Georgia di Istana Negara Kremlin pukul 15.00, akan digelar upacara penandatanganan untuk memasukkan wilayah baru ke Rusia," ujar Peskov kemarin.
(pwn/rds)