Siapa Itu Komunitas Arab Israel yang Mayoritas Muslim?
Israel terus menjadi sorotan setelah Perdana Menteri Yair Lapid dengan lantang mengatakan dukungan atas pembentukan negara Palestina saat pidato di sidang Majelis Umum PBB Kamis pekan lalu.
Dalam pidatonya, Lapid menegaskan dukungan Israel terhadap solusi dua negara sebagai cara mengakhiri konflik dengan Palestina.
Dengan solusi tersebut, Palestina dan Israel berdiri sebagai negara berdaulat, merdeka, dan hidup berdampingan. Solusi dua negara memang telah menjadi salah satu resolusi konflik Israel-Palestina yang selama ini didorong komunitas internasional.
Namun, sebelum Lapid menjabat sebagai perdana menteri, Israel tidak pernah secara gamblang menyepakati solusi tersebut. Tel Aviv bahkan berulang kali menentang pembentukan negara Palestina.
"Sebuah kesepakatan dengan Palestina, berdasarkan solusi dua negara untuk dua bangsa adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita," kata Lapid seperti dikutip Reuters.
"Sejarah ditentukan oleh manusia. Kita perlu memahami sejarah dan menghormatinya dan belajar dari itu, tapi juga bersedia untuk berubah. Demi memilih masa depan daripada masa lalu, memilih perdamaian dari peperangan," ucap Lapid lagi.
Pernyataan Lapid itu memunculkan beberapa pertanyaan dari publik, salah satunya apakah ada pihak dan kelompok lainnya di Israel yang mendukung pembentukan Palestina.
Menurut penelusuran CNNIndonesia.com, ternyata ada beberapa partai politik dan organisasi yang menyatakan memperjuangkan hak warga Palestina termasuk warga non-Yahudi di Israel seperti komunitas warga Arab Israel.
Siapa komunitas Arab Israel?
Israel dikenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah warga Yahudi. Namun, Israel juga ternyata memiliki penduduk non-Yahudi termasuk orang Arab Israel.
Sebanyak seperlima dari total sembilan juta penduduk Israel adalah warga Arab Israel.
Lembaga think-tank Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) menuliskan bahwa pemerintah Israel menyebut komunitas ini sebagai "Arab Israel".
Israel selama ini menganggap warga Arab Israel sebagai masyarakat minoritas yang kerap tidak dilakukan setara dengan warga asli Yahudi Israel.
Warga Arab Israel merupakan keturunan warga Palestina yang selamat dalam perang Arab-Israel pada 1948. Perang itu menjadi awal mula pembentukan Israel sebagai sebuah negara. Lebih dari 700 ribu warga Palestina terusir dari wilayah mereka yang kini diduduki Israel.
Mereka yang pergi kemudian menetap di sebelah perbatasan Israel di Tepi Barat dan Gaza, maupun di kamp-kamp pengungsi di sekitarnya.
Sedangkan yang bertahan di Israel menamakan diri mereka sebagai orang Arab Israel, orang Palestina Israel, atau cukup orang Palestina.
Warga Arab Israel dan warga Israel Yahudi kebanyakan tinggal di lingkungan terpisah. Warga Arab Israel berada di kota-kota Galilea dan di wilayah Negev.
Kenapa warga Arab Israel menjadi minoritas? Baca di halaman berikutnya >>>