Pasukan Israel Serang Al Aqsa usai PM Lapid Dukung Negara Palestina

CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 20:01 WIB
Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada Senin (26/9) usai Perdana Menteri Yair Lapid menyerukan dukungan untuk Palestina.
Pasukan Israel serang masjid Al Aqsa. (REUTERS/AMMAR AWAD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada Senin (26/9) usai Perdana Menteri Yair Lapid menyerukan dukungan untuk Palestina.

Pejabat Islamic Waqf yang bertugas mengurus masjid, mengatakan polisi Israel menyerang umat Muslim yang berada di sekitar kompleks saat Subuh, demikian dikutip Al Arabiya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi saat umat Yahudi hendak merayakan Tahun Baru Yahudi atau Rosh hashanah.

Sementara itu, pejabat Palestina mengatakan, pasukan Israel mengusir umat Muslim dari situs itu saat para ekstremis Yahudi menunggu di dekat pintu masuk terdekat.

Polisi Israel, yang menjaga delapan gerbang menuju Al Aqsa, melarang Muslim di bawah 40 tahun dan siswa masuk kompleks itu.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, ekstremis Yahudi beribadah dengan melanggar perjanjian status-quo lama yang mengatur situs tersebut.

Sebelumnya, kelompok radikal Israel mendesak pendukung mereka untuk menyerang Al Aqsa pada Tahun Baru Yahudi dan selama beberapa minggu mendatang saat hari libur keagamaan Yahudi.

Di sisi lain, orang-orang Palestina menganggap serangan Israel di Al Aqsa bagian dari upaya mengubah perjanjian status-quo dan mengubah kompleks itu menjadi situs yang sepenuhnya milik agama Yahudi.

Israel juga telah memperkuat jumlah pasukan di Yerusalem dan mendorong warga untuk terus dipersenjatai saat menandai festival keagamaan Yahudi.

Menanggapi peristiwa itu, sejumlah pemimpin negara Islam mendesak umat Islam mempertahankan kehadiran di Al Aqsa untuk menghentikan ini.

Serangan ini muncul beberapa hari usai Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyerukan dukungan untuk Palestina di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam pidatonya, ia menyatakan dukungan Israel terhadap solusi dua negara sebagai cara mengakhiri konflik dengan Palestina. Dengan solusi ini, Palestina dan Israel berdiri sebagai negara berdaulat, merdeka, dan hidup berdampingan.

"Sebuah kesepakatan dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara untuk dua bangsa adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel, dan untuk masa depan anak-anak kita," kata Lapid, dikutip Reuters.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER