KILAS INTERNASIONAL

Taiwan Ultimatum China hingga 36 Tewas dalam Penembakan di Thailand

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 06:55 WIB
Korban tewas akibat penembakan di Thailand bertambah jadi 36 orang tewas. (AFP/MANAN VATSYAYANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan melakukan ultimatum kepada China dengan menyatakan setiap jet tempur dan pesawat nirawak Beijing yang terobos wilayahnya dianggap serangan.

Kabar lainnya adalah korban tewas penembakan tempat penitipan anak di Thailand bertambah jadi 36 orang tewas.

Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

Taiwan Ultimatum China: Pesawat yang Terobos Wilayah Dianggap Serangan

Taiwan melayangkan ultimatumnya dengan menegaskan setiap jet tempur dan pesawat nirawak (drone) China yang menerobos wilayahnya akan dianggap sebagai "serangan pertama".

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mendeklarasikan peringatan keras itu di hadapan parlemen pada Rabu (5/10) saat menggelar rapat soal penilaian ancaman keamanan dari China.

"Di masa lalu kami mengatakan bahwa kami tidak akan menjadi yang pertama melancarkan serangan, yang berarti kami tidak akan menembakkan tembakan pertama tanpa (China) menembakkan peluru artileri atau rudal terlebih dahulu," ucap Chiu.

Korban Penembakan Brutal di Thailand Bertambah Jadi 36 Orang Tewas

Jumlah korban meninggal akibat aksi penembakan brutal di tempat penitipan anak di Thailand yang terjadi pada Kamis (6/10) kemarin bertambah jadi 36 orang.

Mengutip CNN.com, pihak berwenang setempat mengatakan dari 36 korban itu, 24 di antaranya adalah anak-anak.

Pejabat distrik Jidapa Boonsom mengatakan penembakan bermula ketika seorang pria tak dikenal mendatangi tempat penitipan anak tersebut pada jam makan siang.

Penembakan Massal di Penitipan Anak Thailand Terburuk dalam Sejarah

Penembakan massal yang terjadi di sebuah tempat penitipan anak di distrik Nong Bua, Lamphu, Thailand, dianggap menjadi yang paling mematikan dalam sejarah negara itu. Insiden ini menyebabkan setidaknya 36 orang tewas, 24 di antaranya anak-anak.

Juru bicara Kepolisian di Thailand, Archol Kraitong, mengatakan masih akan menunggu laporan lebih rinci soal insiden penembakan massal ini.

Sebelumnya, Thailand pernah mengalami penembakan massal pada 2020 lalu.

(tim/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK