Aksi mogok para pekerja perusahaan minyak dan energi di Prancis bikin perawatan lima reaktor di negara itu terbengkalai.
Reuters melaporkan, perwakilan Federasi Nasional Tambang dan Energi (FMNE) Prancis mengatakan akan melanjutkan aksi mogok masal menuntun kenaikan gaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerja reaktor nuklir di reaktor nuklir EDF.PA di Prancis juga turut melanjutkan aksi mogok massal demi solidaritas.
Akibatnya, perawatan di lima reaktor nuklir di Prancis juga mengalami penundaan, termasuk di fasilitas nuklir Bugery.
Meski demikian, FNME mengatakan aksi mogok tersebut tak sampai mengurangi pasokan listrik dari sejumlah reaktor nuklir yang aktif.
FNME menegaskan dukungan aksi mogok massal yang dilakukan para pekerja penyulingan dan depot minyak milik perusahaan TotalEnergies TTEF.PA dan Exxon Mobil XOM.N.
"Tuntutan yang besar di atas segalanya ini merupakan tanda bahwa pemerintah tak pernah menunjukkan efektivitas untuk membawa konflik ini berakhir," ujar wakil FNME Viginie Neumayer, kepada Reuters.
Sementara itu, Reuters sudah menghubungi perwakilan EDF untuk mengonfirmasi soal aksi mogok tersebut, namun belum mendapatkan jawaban.
Reaktor nuklir Bugery 4 saat ini masih dalam kondisi non-aktif karena sudah harus dilakukan perawatan.
Sebelumnya, perwakilan pekerja TotalEnergies memilih melanjutkan mogok kerja yang sudah dilakukan selama dua pekan meski telah diperingatkan pemerintah.
Aksi itu juga dilakukan para pekerja penyulingan Exxon Mobil XOM.N di Pelabuhan Jerome meski pemerintah sudah memperingatkan pekerja di unit depot Exxon Esso, demikian keterangan dari media lokal Prancis.
(bac)