ANALISIS

Apa yang Terjadi jika China Kalahkan AS Jadi Negara Adidaya?

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 06:37 WIB
Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China bergerak maju di berbagai sektor, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga militer.
Xi Jinping berambisi bawa China pimpin dunia. (REUTERS/FLORENCE LO)

Dua Negara Adidaya

Mirip dengan pendapat sebelumnya, pengamat di Pusat Strategis dan Studi Internasional (CSIS) Indonesia, Waffaa Kharisma, berpendapat China mungkin bakal jadi negara adidaya, tetapi tidak sendiri.

"Masih agak jauh kemungkinan Tiongkok menjadi negara adidaya sendirian [hegemon unipolar]. Yang lebih memungkinan dia hegemon berdua atau bipolar, dan adidayanya akan di beberapa sektor tertentu," kata Waffaa ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian mengatakan, "Amerika Serikat mungkin di militer. Tiongkok di perdagangan, komoditas, dan lain-lain. Tiongkok misalnya nanti menyusul AS di teknologi IT dan elektronik, AS tapi masih kuat di sektor inovasi software."

Apakah China Mampu Kalahkan AS Jadi Negara Adidaya?

Sementara itu, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Suzie Sudarman menilai China masih belum dapat menjadi negara hegemoni.

Salah satu alasannya karena China masih belum memiliki ruang gerak untuk mendisiplinkan dunia.

"China tidak memiliki ruang gerak untuk mendisiplinkan dunia, seperti AS membangun institusi internasional setelah Perang Dunia II," kata Suzie saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (12/10).

"AS mendisiplinkan [dunia] dengan menegakkan hukum internasional yang sesuai dengan [apa] yang dikehendakinya," tuturnya lagi.

Selain itu, Suzie berpendapat China masih belum memiliki kesempatan yang sama agar negara lain patuh pada sistemnya, yakni yang lebih otoriter.

"China masih menjadi sesuatu yang ditakuti bagi negara-negara yang ingin bekerja sama, karena militerismenya lebih menjelma sebagai kekuatan mendominasi daripada memberikan ruang bermanuver secara bebas," ujar Suzie.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER