Anggota Opec Plus Dukung Saudi Tolak Tunduk kepada AS soal Minyak

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 10:04 WIB
Negara anggota OPEC+ Uni Emirat Arab mendukung sikap Arab Saudi yang menolak tunduk kepada Amerika Serikat soal pemangkasan produksi minyak.
Foto ilustrasi. Kantor pusat OPEC di Austria. (dok opec.org)
Jakarta, CNN Indonesia --

Negara anggota eksportir minyak (OPEC+) Uni Emirat Arab mendukung sikap Arab Saudi yang menolak tunduk kepada Amerika Serikat soal pemangkasan produksi minyak.

PemerintahUEA mengungkapkan mereka mendukung upaya Saudi menstabilkan energi dan keamanan, Senin (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UEA juga menegaskan mendukung pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi terkait OPEC+, dikutip dari Reuters.

Selain UEA, Bahrain mengungkapkan solidaritas mereka dengan Arab Saudi dan penolakan terhadap politisasi atas keputusan OPEC+.

[Gambas:Video CNN]

Bahrain merupakan salah satu anggota dari organisasi OPEC+.

Berdasarkan artikel Kantor Berita Bahrain, negara itu mengapresiasi kebijakan bijaksana Saudi untuk mengkonsolidasikan keamanan dan perdamaian regional dan dunia.

Kementerian Luar Negeri Bahrain juga memuji peran penting Saudi dalam menjaga keamanan energi dan stabilitas pasar minyak demi mendapatkan keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen.

Bahrain juga memuji Saudi karena berupaya meningkatkan kemakmuran masyarakat di kawasan dan dunia, pun mendukung perkembangan ekonomi global.

Selain itu, Bahrain menghargai kedudukan Saudi dalam merespons konflik regional dan internasional secara damai, melawan ekstremisme dan terorisme, pun mendukung upaya internasional untuk mengakhiri perang dan krisis sesuai Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Arab Saudi Khalid bin Salman mengkritisi komentar terkait Saudi yang mendukung Rusia imbas keputusan OPEC+.

"Kami heran dengan tuduhan bahwa kerajaan mendukung Rusia dalam perang di Ukraina. Itu merupakan tuduhan palsu yang tidak berasal dari pemerintah Ukraina," ujar Khalid dalam pernyataan Twitter pada Minggu (16/10), dikutip dari CNN.

Beberapa pejabat Amerika Serikat sebelumnya mengkritisi keputusan OPEC+ untuk menurunkan produksi minyak hingga dua juta barel per hari. Mereka menilai kebijakan ini dapat meningkatkan harga minyak dan 'membiayai' perang dunia.

Presiden AS Joe Biden bahkan mengancam bakal memberikan "konsekuensi" terhadap Saudi akibat keputusan OPEC+ ini.

Tak hanya itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan "jelas bahwa OPEC+ bersekutu dengan Rusia," dikutip dari DW.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER