Kisah Tragis Ulama Saudi Kritik MbS, Dibui hingga Meninggal

CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2022 19:33 WIB
Sebelum Abdullah Basfar, Sheikh Sulaeman Dweesh juga dipenjara karena mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Ia bahkan meninggal di tahanan.
Ilustrasi. Sebelum Abdullah Basfar, Sheikh Sulaeman Dweesh juga dipenjara karena mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Ia bahkan meninggal di tahanan. (Istockphoto/chinaface)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebelum Abdullah Basfar, ulama ternama Sheikh Sulaeman Dweesh juga dipenjara karena mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS). Ia bahkan sampai meninggal di tahanan.

Pihak berwenang Saudi menangkap Dweesh kurang dari sehari usai ulama itu mengunggah kritik soal MbS di media sosial pada 2016 lalu.

Dweesh lalu meninggal dua tahun kemudian, diduga karena mengalami penyiksaan aparat Saudi, demikian menurut laporan Middle East Monitor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SelainDweesh, sederet ulama lain juga terjerat hukuman penjara. Terbaru, pengadilan Saudi menjatuhkan vonis 12 tahun terhadap Abdullah Basfar pada pekan lalu.

Pihak berwenang menangkap ulama itu pada 2020 lalu, diduga gegara memimpin salat di Hagia Sophia pada 2014, saat hubungan Saudi-Turki memburuk.

"[Basfar] didakwa dengan konteks menerima undangan untuk mengimami salat di lapangan Masjid Hagia Sophia di Turki," demikian keterangan organisasi HAM Saudi, Prisoners of Conscience yang dikutip English Al Arabiya.

Prisoners of Conscience kemudian mengecam vonis tersebut.

"Kami mengecam keputusan itu, dan kami meminta pihak berwenang membebaskan dia [Basfar] tanpa syarat," tulis mereka.

[Gambas:Video CNN]

Sejak MbS memimpin Saudi, kelompok hak asasi manusia memang terus menyoroti kebebasan berekspresi yang semakin terkikis di Saudi.

Kerajaan juga kerap menangkap sejumlah ulama atau tokoh agama yang mengkritik kebijakan pemerintah.

Mereka mengklaim langkah itu sebagai upaya menekan ekstremisme. Namun, sejumlah pihak menilai langkah itu sebagai upaya kerajaan memberangus oposisi.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER