DPR AS Panggil Trump ke Pengadilan soal Kerusuhan Capitol

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Okt 2022 01:38 WIB
Komite investigasi AS mengeluarkan surat perintah pengadilan resmi agar eks Presiden DOnald Trump bersaksi di bawah sumpah soal kerusuhan Gedung Capitol 2021. (Foto: Getty Images via AFP/MICHAEL M. SANTIAGO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komite Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat telah melayangkan surat panggilan bagi mantan Presiden Donald Trump untuk bersaksi di pengadilan terkait perannya dalam kerusuhan Gedung Capitol pada Januari 2021 lalu.

Selain menuntut kehadirannya di pengadilan, surat itu juga mewajibkan Trump menyerahkan sejumlah dokumen kepada komite DPR tersebut sebelum 4 November. Sementara itu, komite mendesak Trump datang ke persidangan sekitar 14 November mendatang.

"Seperti yang ditunjukkan dalam audiensi kami, kami telah mengumpulkan banyak bukti, termasuk dari lusinan mantan pejabat dan staf Anda bahwa Anda secara pribadi mengatur dan mengawasi berbagai upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020 dan menghalangi transisi kekuasaan," bunyi surat panggilan untuk Trump yang dilihat Reuters pada Jumat (21/10).

Tujuh anggota DPR dari Partai Demokrat dan dua anggota Partai Republik mendukung penuh pemanggilan Trump ke persidangan. Surat panggilan ini dapat menyebabkan Trump dituntut pidana jika tidak mematuhinya.

Kerusuhan Gedung Capitol pada Januari 2021 bermula dari demonstrasi menentang hasil pemilu 2020 yang dinilai Trump dan pendukungnya curang dan berbuntut penyerangan terhadap gedung tersebut.

Massa yang didominasi pendukung Trump akhirnya merangsek masuk Gedung Capitol saat Kongres AS tengah mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden dalam pemilu.

Dalam sidang sebelumnya, panel Kongres AS telah meyakini Trump dan klaimnya tentang kecurangan pilpres 2020 menyulut penyerangan Gedung Capitol Januari 2021.

Ketua panel yang dibentuk Kongres untuk menyelidiki kerusuhan Gedung Capitol itu pun menganggap penyerangan yang akhirnya menewaskan 5 orang dan ratusan lainnya terluka sebagai bentuk "upaya kudeta" agar tetap bisa berkuasa.

"Presiden Trump memanggil massa, mengumpulkan massa, dan menyulut api serangan ini," kata wakil ketua panel tersebut dari Partai Republik, Liz Cheney, dalam pidato pembukaannya di sesi pertama pemaparan hasil penyelidikan pada Kamis (9/6).

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK