Salah satu alasan Itaewon diserbu massa pada Sabtu (29/11) malam adalah karena perayaan Halloween akhir pekan lalu merupakan yang pertama sejak tiga tahun terakhir.
Korea Selatan baru mencabut serangkaian pembatasan pandemi Covid-19 pertengahan tahun ini. Sejak itu, distrik hiburan mulai begeliat lagi termasuk di Itaewon karena kerumunan sudah mulai diizinkan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kawasan Itaewon sendiri sudah lama populer sebagai tempat perayaan Halloween setiap tahunnya. Sejumlah turis dari negara tetangga termasuk warga Indonesia bahkan rela terbang ke Seoul untuk merayakan Halloween di Itaewon ketika perayaan tersebut makin populer di kalangan negara Asia.
Karena itu, antusiasme warga terhadap perayaan Halloween kemarin sangat tinggi sehingga jumlah massa yang mendatangi kawasan itu melebihi biasanya dan di luar ekspektasi.
Menurut data Seoul Metro, sekitar 130 ribu orang melakukan perjalanan ke dan dari Stasiun Itaewon pada Sabtu lalu. Angka ini naik 30 persen dibandingkan saat perayaan Halloween sebelum pandemi pada 26 Oktober 2019.
Itaewon terkenal sebagai pusat hiburan di Seoul, di mana banyak bar, restoran, dan kelab malam berjajar di gang-gang sepanjang 300 meter belakang jalanan utama distrik itu. Gang-gang itu memang sempit hanya selebar 3,2-4 meter dengan permukaan yang kadang naik dan turun seperti bukit.
Sementara itu, insiden desak-desakan yang berbuntut ratusan orang meninggal terjadi di salah satu gang Itaewon di sebelah Hotel Hamilton di luar pintu keluar 1 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.
Sejumlah video yang viral di media sosial memperlihatkan lautan manusia memenuhi setiap sudut jalanan gang itu. Terdengar orang-orang berteriak, beberapa bahkan terlihat sudah tidak sadarkan diri.
Sejumlah pihak meyakini akses yang sulit menjadi salah satu alasan petugas darurat sulit melakukan penyelamatan saat tragedi berlangsung. Sebab, kawasan itu sudah dipenuhi kerumunan massa dan lalu lintas pun padat di sekitarnya.
Tak hanya saat Halloween dan perayaan khusus lainnya, distrik Itaewon ini juga selalu dipadati warga Korsel di akhir pekan dan malam hari selepas jam kerja berakhir.
Selain pusat hiburan, Itaewon merupakan "surga" ekspatriat di mana banyak imigran tinggal di kawasan itu. Di salah satu bagian distrik juga terdapat masjid terbesar di Korsel yakni Masjid Pusat Seoul.
(rds)