Penyebab Mayoritas Perempuan Muda Tewas dalam Tragedi Itaewon

CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2022 07:55 WIB
Penyebab mayoritas perempuan muda tewas dalam tragedi Halloween Itaewon. (REUTERS/KIM HONG-JI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korban tewas dalam tragedi Halloween di distrik Itaewon, Seoul, mencapai 156 per Selasa (1/11).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 101 korban merupakan perempuan.

Apa yang menyebabkan mayoritas korban tewas berasal dari perempuan muda?

Sejumlah ahli medis mengatakan orang yang memiliki postur lebih kecil dan kekuatan fisik lebih lemah rentan terhadap cedera bila berada di situasi dengan kerumunan besar.

Mereka yang secara fisik lebih lemah dinilai bisa menjadi korban jika orang-orang terjebak dalam kerumunan. Sebab, di situasi seperti itu, orang membutuhkan gerakan konstan dari otot pernapasan dan diafragma untuk bisa bernapas dengan baik.

"Kekuatan untuk melawan tekanan bagi perempuan umumnya lebih lemah daripada laki-laki, bersama dengan kemampuan untuk diresusitasi, jadi mungkin itu sebabnya ada lebih banyak korban perempuan," kata profesor pencegahan kebakaran dan bencana di Universitas Soongsil Cyber, Park Jae Sung, seperti dikutip Korea Herald.

Menurut Kim Won Young, profesor di Asan Medical Center, orang secara naluriah bakal menyilangkan tangan untuk membuat ruang bernapas ketika dada mereka di bawah tekanan. Namun, tindakan itu sulit dilakukan bagi mereka yang lebih lemah, terutama saat berada di tengah keramaian.

Di sisi lain, G. Keith Still, profesor ilmu kerumunan dari University of Suffolk di Inggris Selatan mengatakan perempuan kebanyakan memiliki kerangka lebih kecil dibanding laki-laki. Namun, perempuan memiliki massa tubuh lebih banyak di bagian dada atas.

Oleh sebab itu, ketika ada tekanan di bagian dada, perempuan akan jauh lebih terdampak.

"Jika ada tekanan di sana, ada lebih banyak massa yang mendorong ke dalam, lebih merugikan bagi perempuan," ucap Still.

Still juga mengatakan laki-laki memiliki kekuatan tubuh bagian atas yang lebih besar dari perempuan. Sehingga, kelompok gender itu bisa dengan mudah menyelamatkan diri dari situasi tersebut.

Berdasarkan data National Health Institute Service, rata-rata laki-laki Korea Selatan memiliki tinggi 170,6 sentimeter dan berat 72,7 kilogram. Berbeda dengan perempuan yang rata-rata setinggi 157,1 sentimeter dengan berat 57,8 kilogram.

Pengamat lain beranggapan sebagian besar kematian disebabkan oleh serangan jantung karena asfiksia atau kekurangan oksigen dalam tubuh. Singkatnya, orang-orang lemas lalu kekurangan oksigen sehingga mereka tidak bisa bernapas.

"Ketika [petugas penyelamat] berusaha menyelamatkan, sebagian besar [korban] tidak responsif terhadap CPR, mati lemas," kata profesor di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, Hong Ki Jong.

Sejauh ini, dari 156 korban tragedi Itaewon, 12 di antaranya merupakan anak remaja, 104 orang berusia 20-an, 31 orang berusia 30-an, delapan orang berusia 40-an, dan satu orang berusia 50-an.

Para korban terdiri dari 101 perempuan dan 55 laki-laki. Kemudian, dari 151 korban luka-luka, 29 orang disebut dalam kondisi kritis.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK