Pasukan Elite Putin KO di Ukraina, Salahkan Komandan Militer Rusia

CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2022 11:52 WIB
Pasukan elite Rusia dilaporkan kalah telak di Ukraina. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan elite Rusia dilaporkan kalah telak dalam pertempuran di Pavlivka, sebelah barat daya Donetsk, Ukraina.

The Moscow Times melaporkan, pasukan elite yang keok di Ukraina itu berasal dari Brigade Infanteri Angkatan Laut Rusia. Dalam laporan itu, para tentara elit menyalahkan para komandan militer mereka.

Pasukan tersebut dikirim ke Pavlivka sejak 2 November sebagai pasukan pemukul. Misi utama mereka adalah mengamankan jalur suplai sehingga aman dari ancaman serangan pasukan Ukraina.

Namun dalam surat yang mereka tulis dan dibocorkan oleh pengamat perang Rusia, Anastasia Kasherova, pasukan elite tersebut mengalami kekalahan telak.

"Kami terlempar ke dalam serangan yang membingungkan," demikian surat yang ditulis prajurit Brigade Infanteri Angkatan Laut Rusia, seperti dikutip dari The Moskow Times.

Koresponden media pemerintah Rusia Alexander Sladkov mengungkapkan surat soal kekalahan pasukan elite itu tanpa mengutipnya secara langsung.

Pasukan marinir dari wilayah Primorye, Vladivostok, kemudian menuding komandan mereka dan kepala distrik militer wilayah timur Rusia memaksakan maju ke Pavlivka tanpa mempertimbangkan kerugian demi mengejar penghargaan pribadi.

"Kami kehilangan sekitar 300 orang yang tewas, terluka, dan hilang dalam empat hari sebagai akibat dari serangan yang direncanakan dan secara seksama oleh para komandan besar," demikian tertulis dalam surat itu.

Analis militer Rob Lee kemudian mengutip laporan dari koresponden perang Rusia, Alexei Sukonkin pada Jumat (4/11) bahwa 63 anggota Brigade itu tewas dalam pertempuran dua hari.

Ia memperkirakan lebih banyak prajurit angkatan laut Rusia telah tewas dibandingkan saat perang Chechnya pada 1990-an.

"Komandan distrik bersama [komandan Brigade] menyembunyikan kenyataan ini karena takut bertanggung jawab. Mereka tak peduli apapun selain pamer. Mereka hanya menyebut tentara sebagai daging [umpan meriam]," demikian tertulis dalam surat itu lagi.

Para tentara yang menderita kekalahan itu kemudian menuduh pemimpin mereka menikmati perlindungan dari Kepala Staf Umum Militer, Valery Gerasimov. Mereka juga meminta Gubernur wilayah Primorye, Oleg Koszhemyako, mengirim komisi independen menyelidiki kelayakan misi di Pavlivka.

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK