Presiden Recep Tayyip Erdogan murka mengecam ledakan yang menewaskan enam orang di jantung Kota Istanbul, Turki, pada Minggu (13/11). Menurutnya, serangan tersebut "berbau teror."
"Mungkin salah jika kami langsung mengatakan bahwa ini teror, tapi berdasarkan tanda-tanda awal, ada bau teror di sana," ujar Erdogan, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian menegaskan, "Upaya mengambil alih Turki dan bangsa Turki melalui terorisme tidak akan berhasil, baik hari ini maupun besok."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erdogan melontarkan pernyataan ini tak lama setelah ledakan terjadi di jalanan pusat perbelanjaan yang tenar di Istanbul, Istiklal.
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Warga langsung kalang kabut ketika ledakan terdengar.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mengatakan bahwa aparat sudah menangkap orang yang menanam bom di Jalan Istiklal tersebut.
Soylu menuding kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) merupakan dalang di balik serangan ini. Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan dari PKK.
Turki memang kerap menuding PKK sebagai otak dari sejumlah serangan di negara itu. Selama ini, mereka menganggap kelompok pemberontak tersebut sebagai teroris.
Sementara Istanbul diguncang ledakan, Erdogan harus bertolak ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
(has)