Di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 Bali banyak pemimpin negara yang melakukan pertemuan bilateral. Beberapa di antaranya Amerika Serikat-China, Inggris-Arab Saudi, dan Australia-China.
Tercatat ada 17 pemimpin negara yang hadir secara langsung dalam forum ekonomi itu. Mereka yang absen yakni Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Meksiko, dan Presiden Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam agenda forum internasional, biasanya memang delegasi negara menyempatkan diri melakukan bilateral. Mereka membahas seperti kerja sama ekonomi, keamanan, hingga kekhawatiran masing-masing negara.
Berikut deret negara yang menggelar bilateral di hari pertama KTT G20.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu Presiden China Xi Jinping pada Selasa ini.
Dalam pertemuan itu, Albanese mengatakan kedua negara membahas kerja sama di bidang perdagangan, kekonsuleran, isu hak asasi manusia, dan ekonomi.
"Australia berupaya membangun hubungan yang stabil dengan China. Kami punya perbedaan besar, tetapi kami akan selalu menjadi lebih baik saat kami berdialog dan bisa berbicara secara konstruktif dan masing-masing tetapi juga jujur," kata Albanese, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Xi mengatakan tak ada konflik mendasar antara China dan Australia.
"Hubungan Tiongkok-Australia mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, dan bukan ini yang ingin kami lihat," ujar Xi.
Beberapa tahun belakangan, hubungan China-Australia memiliki tak harmonis. Terlebih perdana menteri sebelumnya, Scott Morrison, yang dianggap terlalu condong ke Barat.
Mereka berselisih atas berbagai konflik, mulai dari muasal Covid-19, perselisihan di kawasan Asia-Pasifik hingga embargo impor barang tertentu.
Namun, di bawah pemerintahan Albanese, Australia tampaknya ingin menjalin relasi lagi dengan Negeri Tirai Bambu.
Xi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di tengah ancaman Korea Utara yang terus melakukan uji coba rudal.
Dalam pertemuan itu, Yoon mengungkapkan kekhawatiran dirinya soal eskalasi konflik di Semenanjung Korea.
"Saya berharap China akan berperan lebih aktif, memainkan perang konstruktif selaku anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan sebagai negara tetangga," kata Yoon.
Xi kemudian merespons bahwa kedua pihak berbagi isu soal semenanjung. Ia juga berharap Korsel secara aktif membangun hubungan dengan Korut.
Lanjut baca di halaman berikutnya...