5 Fakta Pemilu Malaysia, Mahathir KO hingga Raja Turun Tangan

CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2022 08:26 WIB
Berbagai peristiwa meramaikan pemilu Malaysia, mulai dari mantan PM Mahathir Mohamad kalah hingga tak ada pemenang mutlak sampai-sampai raja harus turun tangan.
Berbagai peristiwa meramaikan pemilu Malaysia, mulai dari mantan PM Mahathir Mohamad kalah hingga tak ada pemenang mutlak sampai-sampai raja harus turun tangan. (Malaysian Department of Information via Reuters)

4. Raja turun tangan

Di tengah saling klaim ini, Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, akhirnya turun tangan dengan meminta agar nama calon perdana menteri diserahkan hari ini.

Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan, Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin, mengatakan raja memberikan waktu hingga pukul 14.00 waktu setempat bagi koalisi pemenang untuk memberikan nama calon PM.

Antara melaporkan bahwa Istana Negara sudah menerima hasil resmi Pemilu ke-15 ini dari Ketua Komisi Pemilihan, Tan Si Abdul Ghani Salleh, pada Minggu (20/11) pukul 13.15 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana pun telah menugaskan Ketua Dewan Rakyat, Azhar Azizah Haru, untuk meminta pemimpin parpol dan koalisi dengan jumlah raihan kursi terbanyak di pemilu agar segera membentuk pemerintahan baru.

Ahmad mengatakan bahwa para ketua parpol harus segera menginformasikan koalisi partai yang telah disepakati dan mengajukan salah satu nama anggota dari kubu tersebut untuk menjadi calon PM.

5. Mahathir kalah

Selain perebutan klaim kemenangan itu, kekalahan Mahathir dalam pemilu kali ini juga menjadi sorotan. Untuk pertama kalinya sepanjang kariernya, mantan PM itu harus mereguk kekalahan dalam pemilu.

Kekalahan ini dianggap pukulan keras bagi Mahathir yang sempat dielu-elukan karena berhasil mendepak koalisi terbesar dalam sejarah Malaysia, Barisan Nasional, dalam pemilu pada 2018 lalu.

Ia kalah telak dari Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional (PN) dalam memperebutkan kursi parlemen Langkawi.

Mohd berhasil merebut 13.518 dari 25.463 suara, sementara Mahathir hanya 4.556 suara. Ini pun dianggap sebagai akhir karier dari politikus berusia 97 tahun itu.

Kekalahan ini dianggap pukulan keras bagi Mahathir yang sempat dielu-elukan karena berhasil mendepak koalisi terbesar dalam sejarah Malaysia, Barisan Nasional, dalam pemilu pada 2018 lalu.

(has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER