Restoran Bawah Tanah-Bar Rahasia, Jurus Warga China Akali Lockdown

CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2022 18:59 WIB
Berbagai cara dilakukan warga China secara sembunyi-sembunyi demi keluar tempat tinggal saat pemerintah masih menerapkan lockdown Covid-19 ketat.
Benteng 'kuning' buatan aparat China sebagai penanda suatu lokasi atau kompleks sedang diisolasi gegara klaster penularan Covid-19. (Foto: REUTERS/ALY SONG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Unjuk rasa menentang kebijakan lockdown Covid-19 yang sangat ketat terus meluas di China hingga pedemo menuntut Presiden Xi Jinping untuk mundur, sebuah langkah berani yang langka terjadi.

Ratusan warga hingga mahasiswa di berbagai kota seperti Urumqi, Beijing, Shanghai, Guangzhou, hingga Wuhan turun ke jalan memprotes penutupan wilayah yang dinilai tak berguna meredam penularan Covid-19 di China yang belakangan malah meningkat.

Masyarakat dari berbagai kalangan pun semakin gerah dengan kebijakan lockdown pemerintah, terutama setelah insiden kebakaran di Urumqi yang menewaskan 10 orang. Warga marah lantaran menilai korban jiwa berjatuhan akibat petugas pemadam kebakaran dan aparat datang terlambat karena terhambat aturan pembatasan wilayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menyiasati aturan lockdown, sejumlah warga pun mencari cara agar bisa bersenang-senang di tengah pembatasan pemerintah. Salah satunya seperti yang dilakukan warga Beijing, yakni menyantap makanan di sebuah restoran bunker atau bawah tanah.

Diberitakan AFP, seorang warga Beijing mengaku mengunjungi restoran hotpot rahasia di Xiaohongshu saat pemerintah memperketat wilayah itu untuk mengatasi pandemi Covid-19.

[Gambas:Video CNN]

"Cukup rahasia, lampu di lantai dua tidak terlihat dari luar," ujar warga tersebut.

Dia mengaku menemukan restoran tersebut saat mencari tempat makan dalam ruangan di Beijing.

Restoran rahasia itu bahkan disebut laris manis hingga dipenuhi pengunjung.

"Saya sangat senang makan di luar, tetapi pada saat bersamaan saya merasa harus berjuang di bawah tanah," ujar wanita yang meminta namanya anonim.

Kemunculan restoran-restoran bawah tanah ini terjadi sejak China melonggarkan aturan soal tes Covid-19 buntut protes massa.

Sejumlah restoran dan kafe mulai berani melanggar aturan dengan menawarkan layanan makan malam yang sebetulnya masih dilarang di sebagian besar ibu kota.

Seorang ekspatriat yang enggan disebut namanya mengatakan kepada AFP bahwa dia baru-baru ini menikmati sup daging kambing dan sate di sebuah restoran bawah tanah lainnya.

"Staf restoran awalnya tidak mengizinkan saya masuk dan mengatakan mereka hanya melayani pembelian take away. Tapi ketika saya mengatakan teman-teman sudah ada di atas, mereka mengedipkan mata dan menyuruh saya memindai kode QR," katanya.

Bukan cuma restoran, ada pula bar rahasia yang menjadi tempat nongkrong penduduk Beijing di malam hari. Hal itu disampaikan ekspatriat Beijing lainnya yang mengaku menonton pertandingan Piala Dunia di klub malam tertutup yang memutar siaran secara diam-diam.

Para pengunjung bar itu pun hanyalah tamu yang diundang dari mulut ke mulut

"Sangat nyata untuk melakukan hal menegangkan ini," ujarnya.

Beijing sejauh ini memang mulai melonggarkan aturan tes Covid-19 di sejumlah layanan publik. Hal itu dilakukan setelah masyarakat ramai-ramai protes aturan kebijakan nol-Covid negara itu buntut insiden di Urumqi, Xinjiang.

Pembatasan itu sendiri pada dasarnya tak cuma menyasar wilayah perumahan, tetapi juga kawasan kampus sehingga memicu protes sporadis di kalangan mahasiswa selama beberapa hari terakhir.

Mahasiswa di sejumlah wilayah China diketahui harus menghentikan kegiatan belajar mengajar jika ada satu kasus Covid-19 terdeteksi di wilayah institusi.



(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER