Iran 'Ditampar' Sanksi Perdana usai Eksekusi Mati Pedemo

CNN Indonesia
Jumat, 09 Des 2022 21:04 WIB
Inggris menjatuhkan sanksi terbaru atas Iran pada Jumat (9/12). Ini merupakan sanksi perdana yang menjerat Iran setelah negara itu mengeksekusi mati demonstran. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris menjatuhkan sanksi terbaru atas Iran, Jumat (9/12). Ini merupakan sanksi perdana yang menjerat Iran setelah negara itu mengeksekusi mati demonstran untuk pertama kalinya.

Diberitakan AFP, pemerintah Inggris mengumumkan serangkaian sanksi terhadap 30 target di seluruh dunia, termasuk pejabat-pejabat Iran.

Inggris menuding pejabat-pejabat target sanksi tersebut menjatuhkan "hukuman mengerikan" terhadap demonstran.

Tak hanya Inggris, Uni Eropa juga disebut bakal menjatuhkan sanksi atas Iran karena sejumlah alasan, seperti kekerasan terhadap pedemo dan memasok drone untuk Rusia.

Sejumlah diplomat Eropa mengatakan bahwa deretan sanksi UE itu diperkirakan bakal diteken para menteri luar negeri negara anggota dalam pertemuan di Brussels pada Senin (12/12).

Inggris dan UE menjatuhkan sanksi ini setelah Iran mengeksekusi mati seorang aktivis yang menyerukan aksi demonstrasi, Mohsen Shekari.

Shekari dieksekusi mati pada Kamis (8/12) setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan "moharebeh" atau "kebencian terhadap Tuhan."

Kelompok pemantau hak asasi manusia menganggap proses pengadilan itu sebatas tontonan belaka.

Para kelompok HAM mengendus ketidakadilan itu karena Shekari ditahan setelah memblokir satu jalan di Teheran dan menyerang seorang pasukan paramiliter pro-pemerintah, Basij.

Beberapa bulan belakangan, Iran memang terus dihantam gelombang demonstrasi yang dipicu amarah warga atas kematian Mahsa Amini.

Perempuan berusia 22 tahun itu tewas di tahanan setelah ditangkap polisi moral Iran, diduga karena tak memakai penutup kepala sesuai dengan aturan ketat di negara itu.

Selain memprotes kematian Amini, para warga juga mengkritik kebijakan-kebijakan Iran yang terlalu konservatif.

Aparat Iran kerap membendung gelombang protes itu dengan kekerasan hingga memicu kerusuhan.

Kerusuhan-kerusuhan itu telah memakan korban hingga lebih dari 300 orang, termasuk puluhan anggota pasukan keamanan.

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK