Militer Israel pada Senin (12/12/2022) mengakui bahwa pasukannya telah menembak Jana Zakarneh, seorang gadis Palestina berusia 16 tahun, yang tewas dalam serangan di Tepi Barat pada Minggu (11/12) malam waktu setempat.
Militer Israel mengatakan, Jana tewas oleh tembakan yang 'tidak disengaja' oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang awalnya ditujukan kepada orang-orang bersenjata.
Tindakan kejam terhadap gadis Palestina berusia 16 tahun itu diungkap Paman Jana, Majed Zakarneh, yang mengatakan kepada CNN bahwa keponakannya itu ditembak dengan empat peluru. "Dua di wajahnya, satu di lehernya, dan satu di bahunya," kata Majed Zakarneh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyebut militer Israel menembak dengan gencar di mana-mana. Jana berada di dalam rumah bersama keluarganya. "Dan ketika dia (Jana) mendengar orang berteriak, dia pergi ke atap untuk melihat apa yang terjadi," ujar Majed Zakarneh.
"Dua puluh menit setelah tentara meninggalkan lingkungan itu, ayahnya pergi mencarinya (Jana). Dia menemukannya tergeletak di lantai dengan wajah penuh darah," ungkapnya.
IDF mengaku bertanggung jawab terhadap terbunuhnya Jana Zakarneh dan menyesalkan peristiwa tersebut. Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan, selain tewasnya Jana, dua warga Palestina lainnya terluka dan tiga lainnya ditangkap dalam serangan itu.
"Menyusul penyelidikan awal, diputuskan bahwa gadis yang terbunuh itu terkena tembakan yang tidak disengaja yang ditujukan kepada orang-orang bersenjata di atap di daerah tempat pasukan itu ditembakkan," bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"IDF dan para komandannya menyesalkan setiap kerugian terhadap warga sipil yang tidak terlibat, termasuk mereka yang berada di lingkungan pertempuran dan dekat dengan teroris bersenjata selama baku tembak," lanjut pernyataan tersebut.
(wiw/wiw)