Kematian Covid-19 di China Diprediksi Meroket Tahun Depan

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Des 2022 14:22 WIB
Ilustrasi. China alami lonjakan kasus kematian akibat Covid-19. (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga riset Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) berbasis di Amerika Serikat (AS) memproyeksi China bakal mengalami lonjakan kasus kematian Covid-19 hingga lebih dari 1 juta tahun depan jika ruang gerak masyarakat dilonggarkan.

Direktur IHME Christopher Murray merinci lonjakan infeksi Covid-19 di China akan mencapai puncaknya pada 1 April 2023. Pada bulan itu, diprediksi sekitar sepertiga populasi China akan terinfeksi Covid-19 dan angka kematian dapat menembus 322 ribu orang,

Pemerintah China sebelumnya mencabut lockdown pada awal bulan Desember lalu setelah terjadinya protes publik.
Saat ini, China kembali mengalami lonjakan infeksi imbas mencabut lockdown.

"Kebijakan zero Covid-19 di China memiliki efektivitas untuk mencegah varian virus corona sebelumnya. Namun, penularan yang tinggi dari jenis varian Omicron membuatnya tidak mungkin untuk dipertahankan," kata Murray diberitakan Reuters, Sabtu (17/12).

Guna mendukung prediksinya itu, lembaga IHME mengacu pada tingkat cakupan vaksinasi di China serta asumsi tentang bagaimana berbagai kawasan lain di China akan meresponsnya ketika tingkat infeksi meningkat.

Sementara itu, pakar lain memperkirakan sekitar 60 persen populasi China akan terpapar Covid-19 dan puncaknya diperkirakan pada Januari 2023.

Kelompok lansia menjadi usia yang paling rentan untuk terserang virus SARS-CoV-2 ini. Faktornya karena cakupan vaksin bagi kelompok lansia masih rendah di China hingga penggunaan vaksin yang kurang efektif.

Otoritas kesehatan China belum melaporkan jumlah kematian Covid-19 resmi sejak pencabutan kebijakan lockdown tersebut. Kasus kematian terakhir dilaporkan pada 3 Desember. Total kematian akibat pandemi mencapai 5.235 jiwa.

Sebelumnya pelbagai kebijakan lockdown mulai dilonggarkan otoritas China. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan tes PCR massal akan dikurangi. Mereka juga akan menerapkan karantina mandiri bagi pasien positif Covid-19 yang bergejala sedang dan tanpa gejala.

Pemerintah juga mencabut syarat negatif Covid-19 dalam waktu 48 jam bagi pelaku perjalanan antar provinsi

(rzr/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK