Rekaman Telepon Tentara Rusia Bocor: Kami Tidak Diberi Makan, Bu

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 11:55 WIB
Sejumlah rekaman telepon tentara Rusia yang disadap Ukraina mengungkap kondisi pasukan Presiden Vladimir Putin yang mengenaskan.
Presiden Vladimir Putin saat sidak ke kamp pelatihan tentara cadangan di Rusia beberapa waktu lalu. (REUTERS/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah panggilan telepon tentara Rusia yang berhasil disadap oleh Ukraina mengungkap kondisi miris para personel di medan perang yang kekurangan logistik hingga kelaparan.

Sebuah percakapan telepon dari prajurit Rusia bernama Andrey pada 8 November lalu memaparkan bahwa sebagian pasukan Presiden Vladimir Putin kelaparan karena tak diberi makan selama bertugas di zona perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prajurit yang berjaga di Lyman, Ukraina, itu memutuskan tak ingin lagi mendengar perintah komandannya usai para tentara tak mendapat kebutuhan yang semestinya. Dia akhirnya menelepon sang ibu untuk berkeluh kesah soal kondisinya selama berjaga di garis depan wilayah tersebut.

"Tidak ada yang memberi kami makan, Bu," ujar Andrey saat bertelepon dengan ibunya.

"Jujur, persediaan kami sangat buruk. Kami menimba air dari genangan lalu menyaringnya untuk diminum," katanya lagi seperti dikutip The Guardian.

Rekaman panggilan telepon berdurasi lima menit 26 detik itu juga mengungkap betapa Andrey meragukan situasi perang saat ini di Ukraina.

Dia berujar senjata yang dijanjikan Putin untuk dikerahkan ke Ukraina tak ada artinya. Pasukan Rusia tak bisa melancarkan serangan apa pun di sana.

[Gambas:Video CNN]

"Di mana rudal yang dibangga-banggakan Putin? Ada gedung tinggi tepat di depan kami. Namun tentara kami tidak bisa menghantamnya. Kami butuh satu rudal jelajah Kaliber," ujarnya.

Kondisi miris lainnya juga diungkapkan oleh panggilan telepon yang dilakukan antara seorang ayah bernama Andrei dan teman putranya yang terbunuh saat bertugas.

"Tak ada bala bantuan dan komunikasi," jawab seorang tentara kala menjawab Andrei dalam panggilan telepon pada 6 November lalu.

"Mereka bilang kami tidak diizinkan mundur. Jika kami mundur, kami mungkin bakal ditembak," ucapnya lagi.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

'Kita Semua Akan Dibantai'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER