Polisi Brasil menangkap seorang pria usai disebut menempatkan bom di truk bahan bakar dekat Bandara Brasilia, Sabtu (24/12).
Pria itu diketahui bernama George Washington de Oliveira Sousa. Menurut polisi, Sousa mengaku melakukan upaya teror itu untuk demi menabur kekacauan jelang pelantikan Presiden terpilih Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, pada 1 Januari 2023. Sousa diketahui pendukung eks Presiden Jair Bolsonaro yang kalah oleh Lula da Silva dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi di Brasilia, Robson Candido, mengatakan penangkapan itu berlangsung usai sang sopir truk menemukan sebuah perangkat peledak pada kendaraannya pada Sabtu pagi, demikian dikutip AFP.
Ia mengatakan meski ada upaya mengaktifkan bahan peledak, tetapi dugaan bom itu tak meledak.
Polisi lain di Brasil mengungkapkan motif Sousa melancarkan aksinya.
"[Bom merupakan bagian rencana Sousa] untuk memulai kekacauan dan mencegah meluasnya komunisme di Brasil," kata polisi itu.
Polisi juga menerangkan Sousa ingin meledakkan setidaknya dua bom di lokasi-lokasi yang strategis.
Sousa mengaku kepada polisi mendapat ide itu dari pendukung Bolsonaro lain yang telah melakukan protes di luar markas tentara di Brasilia. Ia juga merupakan salah satu pendukung eks presiden Brasil itu.
Selain itu, polisi menerangkan telah menemukan gudang senjata di apartemen Sousa. Dia sehari-hari bekerja pada sebuah bengkel di negara bagian utara Brasil, Para.
Lebih lanjut, petugas keamanan mengatakan Sousa mendapat senjata usai terinspirasi pernyataan Bolsonaro, demikian dikutip media lokal Brasil, Folha de Sao Paulo.
Bolsonaro sebelumnya berkata, "Orang bersenjata tak akan pernah diperbudak."
Brasil tengah bergejolak usai Lula terpilih menjadi presiden pada Oktober lalu.
Pendukung Bolsonaro memblokir sejumlah jalan dan menggelar demonstrasi di sekitar pangkalan militer negara itu. Dua bulan kemudian tampak tenda-tenda di depan beberapa pangkalan militer.
Berdasarkan laporan media Brasil, Sousa berencana mendistribusikan senjata ke tenda-tenda di depan barak.
(isa/rds)