Pernyataan Raja Abdullah II dari Yordania soal kesiapannya berkonflik dengan Israel sampai saling ancam serang antara Israel dan Iran menjadi sorotan berita internasional pada Kamis (29/12).
Gelombang Covid-19 di China memicu berbagai negara menerapkan pengetatan kedatangan pelancong terutama dari Negeri Tirai Bambu juga menjadi perhatian dunia kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kilas berita internasional:
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan negaranya bakal menghancurkan Tel Aviv, jika Israel menyerang situs nuklir mereka.
Ultimatum itu diutarakan Khamenei melalui rekaman suara yang diputar pada sebuah video yang disiarkan media Iran, IRIB TV2.
"Jika Israel membuat kesalahan sekecil apa pun, Republik Islam [Iran] akan meruntuhkan Tel Aviv dan Haifa," kata Khamenei seperti dikutip i24 News pada Rabu (28/12).
Sejumlah negara di dunia mulai was-was dengan ledakan Covid-19 di China belakangan ini.
Negara-negara di dunia itu pun mewaspadai kedatangan pelaku perjalanan dari China seiring lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Negara Tirai Bambu tersebut.
Amerika Serikat (AS), Prancis, India, dan Jepang adalah beberapa negara yang menyatakan kewaspadaan mereka dan meningkatkan protokol pencegahan Covid bagi pelaku perjalanan dari China.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dijadwalkan terbang ke Indonesia bulan depan atau awal Januari 2023.
Dalam lawatannya nanti, pemimpin pemerintahan negeri jiran itu akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Rencana lawatan itu terungkap saat Menteri Luar (Menlu) Negeri Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir di Jakarta.
Raja Abdullah II dari Yordania menegaskan negaranya siap menghadapi konflik terbuka jika Israel berani mengubah status Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Hal itu diutarakan Raja Abdullah II ketika Israel bakal memiliki pemerintahan baru di bawah kepemimpinan eks Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang kembali memenangkan pemilu. Pemerintahan Netanyahu saat ini digadang-gadang menjadi pemerintahan paling berhaluan kanan dalam sejarah Israel.