Meski demikian, segalanya tak berjalan mulus saat Raja Abdullah II memimpin. Di dalam negeri, ia menghadapi kritik dan demo karena angka pengangguran yang tinggi serta biaya hidup meningkat.
Masalah lain adalah gelombang pengungsi imbas perang Saudara Suriah. Sejauh ini, total jumlah pengungsi Suriah di Yordania mencapai 1,5 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Abdullah II juga dilaporkan berselisih dengan saudara tirinya Pangeran Hamdan. Ia membatasi pergerakan dan komunikasi saudaranya usai disebut berupaya melakukan kudeta.
Abdullah II memiliki nama asli Abdullah bin Al Hussein al-Hashimi. Ia lahir pada 30 Januari pada 1962, demikian menurut laporan The Muslim 500.
Ia menempuh pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat. Lalu pada 1980, ia lulus dari Royal Military Academy di Sandhrust, Inggris.
Setelahnya, ia bertugas di angkatan bersenjata Yordania. kemudian pada 1993, ia diangkat sebagai wakil Komandan Pasukan Khusus elit Yordania. Ditahun ini pula, ia menikah dengan warga keturunan Palestina dari Kuwait, Rania-al Yasin pada 1993 yang kini menjadi Ratu Yordania.
Satu tahun kemudian, Abdullah menjadi Komandan Pasukan Khusus hingga ia naik takhta.
(isa/rds)