12 Negara Antisipasi Pelancong China Gegara Covid, RI Tak Termasuk

CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2023 14:46 WIB
Sejumlah negara menerapkan pembatasan bagi pelancong dari China menyusul kasus Covid-19 yang tengah melonjak di negara itu.
Kasus Covid-19 di China 'meledak' lagi. (REUTERS/TINGSHU WANG)

6. Israel

Israel mewajibkan tes Covid pada orang asing yang berniat melakukan perjalanan dari China.

7. Jepang

Jepang adalah salah satu negara pertama yang memberlakukan aturan baru terhadap pelancong dari China. Mereka yang telah bepergian dari China dan masuk ke negara ini harus menyerahkan tes Covid negatif.

Bagi pengunjung dengan hasil tes positif akan dikarantina selama tujuh hari di fasilitas tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga akan membatasi penerbangan dari China.

8. Korea Selatan

Korea Selatan juga mengambil langkah-langkah untuk menyaring para pelancong dari China.

Mereka harus menunjukkan bukti tes negatif Covid-19 sebelum dan sesudah kedatangan.

Namun, Korsel tak menerapkan aturan ini bagi wisatawan dari Hong Kong dan Makau.

9. India

Negara di Asia lainnya, India, juga menerapkan hal serupa.

Pemerintah New Delhi akan mewajibkan pelancong dari China dan serentetan negara Asia lain untuk menunjukkan tes negatif Covid-19 dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan ke negara tersebut.

10. Filipina

Filipina pun mewajibkan tes Covid-19 bagi pelancong dari China yang hendak ke negaranya.

Menteri Perhubungan Filipina Jaime Bautista mengatakan negaranya harus berhati-hati saat menerima pelancong dari China.

11. Malaysia

Malaysia menegaskan bakal menerapkan langkah-langkah pelacakan dan pengawasan tambahan bagi pengunjung yang datang dari China.

12. Maroko

Negara Maroko mengambil beberapa langkah paling ketat. Pemerintah melarang masuk semua pelancong dari China.

Larangan itu mulai berlaku pada 3 Januari dan berlangsung hingga pemberitahuan lebih lanjut.

"[Kebijakan ini] untuk menghindari gelombang baru kontaminasi di Maroko dan semua konsekuensinya", demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Maroko.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER