Pasukan Ukraina memiliki sebuah peta medan cetak 3D seluas 158 meter yang memuat wilayah Kharkiv yang diduduki Moskow.
Dengan bantuan peta itu, para komandan menyusuri replika kota, bukit, dan sungai sesuai dengan rencana untuk menjalankan misinya. Mereka juga mendiskusikan koordinasi dan segala kemungkinan serta skenario terburuk.
"Itu merupakan pekerjaan yang melelahkan," kata Syrsky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syrsky mengaku sejak musim semi, pihaknya sudah mempertimbangkan wilayah Kharkiv dan kota-kota strategis seperti Balakkiya dan Izyum sebagai titik rawan bagi Rusia. Izyum sendiri merupakan salah satu benteng militer Moskow sejak awal invasi.
Maka ketika perintah untuk memukul mundur Rusia dari Kherson keluar, dengan pertimbangan geografi dan posisi pasukan Moskow, Ukraina pun berhasil mengecoh mereka.
"Musuh (Rusia) berpikir bahwa karena banyak pasukan telah diposisikan di Izyum dan banyak ditempatkan di perbatasan Rusia di Belgorod, 'Anda pasti gila untuk bergerak dan mencoba menyerang tepat di tengah keduanya'," kata Syrsky.
"Tapi itulah yang terjadi."
Serangan pada Minggu menjadi salah satu bentuk suksesnya strategi Ukraina melawan Rusia.
Sebanyak 89 prajurit diklaim tewas oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka menyebut serangan itu terjadi lantaran para prajurit mengaktifkan telepon hingga Ukraina mampu melacak mereka. Penggunaan ponsel itu pun diklaim sebagai penyebab banyaknya tentara yang tewas.
"Pengaktifan dan penggunaan besar-besaran ponsel personel yang dijangkau oleh senjata musuh," kata Letnan Jenderal Sergei Sevryukov.
Strategi itu merupakan satu dari banyak cara bagi Ukraina memanfaatkan celah kesalahan Rusia sekecil apapun.
(blq/bac)