Ukraina Klaim Rebut Lagi Wilayah Caplokan Rusia, Bagaimana Caranya?

CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2023 10:40 WIB
Pasuikan Ukraina saat membombardir wilayah pendudukan Rusia menggunakan howitzer M777 buatan AS. (AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kembali 40 persen wilayahnya yang diduduki Rusia sejak invasi pada Februari tahun lalu.

Mereka juga mengklaim telah merebut total 28 persen dari semua wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow sejak 2014.

"Pasukan Militer telah merebut kembali 40 persen wilayah yang diduduki (Rusia) selama invasi besar-besaran dan 28 persen dari semua wilayah sejak 2014," kata panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny, lewat Telegram seperti dikutip CNN.

Kyiv beberapa waktu terakhir memang mulai menggempur basis-basis pendudukan Rusia demi merebut kembali wilayahnya di Ukraina.

Pada Minggu (1/1), Kyiv bahkan menggempur Rusia hingga menewaskan 400 tentara, menurut data yang diklaim Ukraina. Sementara itu, Rusia mengklaim 89 prajuritnya tewas dalam serangan tersebut.

Terkait hal itu, bagaimana strategi Ukraina untuk merebut kembali wilayah?

Koalisi antar negara bantu Ukraina

Pada September, pasukan Ukraina menyerang balik Rusia di Kharkiv. Serangan itu cukup mengejutkan baik untuk Rusia maupun Ukraina. Sebab, gempuran tersebut menguak ketidakmampuan pasukan Rusia yang disebut kekurangan personel dan peralatan untuk mempertahankan wilayah.

Tak cuma di Kharkiv, Ukraina juga mulai meluncur ke Kherson untuk merebut ibu kota regional itu hingga pada November Kyiv sukses merebut kembali wilayah yang sejak awal perang dicaplok Moskow.

Suksesnya serangan-serangan balasan tersebut menunjukkan matangnya strategi Ukraina melawan Rusia. Dari wawancara bersama lebih dari 35 orang termasuk komandan Ukraina, pejabat di Kyiv, pasukan tempur, serta pejabat senior militer dan politik AS dan Eropa, kerja sama antar negara menjadi fondasi kuat serangan Ukraina.

Terutama, koalisi secara tak langsung dengan NATO dan Amerika Serikat yang memasok senjata, intelijen, serta nasihat, memungkinkan pasukan Ukraina mengambil inisiatif di medan perang.

"Hubungan kami dengan semua mitra kami berubah. Artinya, mereka melihat bahwa kami dapat meraih kemenangan dan bantuan yang mereka berikan digunakan dengan efektif," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky, seperti dikutip The Washington Post.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Strategi Ukraina Merebut Kembali Wilayah yang Dicaplok Rusia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :