Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengungkapkan rasa waswas dan prediksinya bahwa dunia bisa semakin suram di 2023.
Masalah besar yang bakal dihadapi negara-negara di dunia mulai krisis parah hingga konflik yang diperkirakan Vucic bakal berkepanjangan di 2023.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Kroni Putin Murka 400 Tentara Rusia Tewas hingga AS Tegur Israel |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vucic mengatakan pada Rabu (4/1), Serbia tengah berupaya mengumpulkan stok kebutuhan dasar seperti bahan pangan yang ia perkirakan bakal mengalami kelangkaan di 2023.
"Saya memperkirakan 2023 akan jauh lebih sulit dibandingkan 2022. Bank Federal Amerika Serikat telah menaikkan suku bunganya. Pertumbuhan ekonomi China melambat dan Uni Eropa kian mendekati jurang resesi," tutur Vucic seperti dikutip dari Russia Today.
"Kita semua bagian dari rantai tersebut dan tentu saja akan berdampak kepada kami juga," kata Vucic.
Ia melanjutkan, Serbia saat ini berupaya melakukan antisipasi dengan menyimpan stok gas alam dan batu bara, setidaknya hingga musim semi.
Meski demikian, ungkap Vicic lagi, Serbia bekerja sama dengan Hungaria berusaha mengamankan pasokan hingga musim dingin berikutnya di 2023 yang ia perkirakan bakal semakin buruk.
Pemerintah Serbia pun telah melakukan kalkulasi untuk mengamankan cadangan gandum untuk 20 bulan ke depan bagi warganya.
"Kami harus menumpuk stok. Dunia akan semakin kekurangan pangan. Kami harus memiliki garam, gula, gandum, dan jagung untuk ke depannya," kata Vucic.
Vucic pun kembali mewanti-wanti konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bakal semakin sulit di 2023.
"(Konflik) ini akan berlangsung lama. Saya memperkirakan musim dingin berikutnya dan bahkan ke depannya lagi akan jauh lebih buruk dari pada sebelumnya," ungkap Vucic.
Vucic sendiri merasa lega negaranya tak terjerembab ke dalam jurang resesi karena tak ikut Uni Eropa melakukan sanksi embargo ekonomi kepada Rusia.
Langkah itu ia nilai amat tepat meski mendapat tekanan dari Uni Eropa.
"Mereka (Uni Eropa) mengatakan saya harus menjatuhkan sanksi ke Rusia. Terima kasih banyak sudah ikut campur urusan dalam negeri kami," ujarnya lagi.
(bac)