Sejak 2019, Arab Saudi mulai mencabut sejumlah pembatasan bagi perempuan dan menggantinya dengan pedoman baru yang memungkinkan kaum hawa tinggal bersama laki-laki meski belum menikah.
Diberitakan Reuters, aturan visa turis baru yang diluncurkan Saudi pada September 2019 mengizinkan laki-laki dan perempuan asing untuk menyewa kamar hotel bersama tanpa harus menunjukkan bukti bahwa keduanya telah menikah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan itu berlaku bagi warga asing. Sementara warga Saudi tetap perlu menunjukkan kartu keluarga atau surat nikah untuk memesan hotel.
"Semua warga negara Saudi diminta menunjukkan kartu identitas keluarga atau surat nikah saat check-in ke hotel. (Namun) ini tidak berlaku bagi turis asing," demikian pernyataan Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi.
"Semua wanita, termasuk warga Saudi, bisa memesan dan menginap di hotel sendirian, dengan menyerahkan kartu identitas saat check-in."
Langkah kerajaan membebaskan aturan terhadap para turis ini seiring dengan dibukanya pintu masuk bagi turis asing dari 49 negara saat itu. Saudi kala itu mau menyuburkan sektor pariwisata dan mendiversifikasi ekonominya dari ekspor minyak.
Upaya itu pun termasuk dengan membolehkan pengunjung tak mengenakan abaya atau jubah hitam yang menutup seluruh tubuh. Pengunjung boleh berpakaian apa pun asalkan sopan.
Saudi sendiri dahulu sangat ketat dengan siapa pun yang tinggal di negara itu. Laki-laki dan perempuan yang kedapatan tak memiliki hubungan keluarga, termasuk orang asing, bisa dihukum berat hanya karena berkumpul di depan umum. Apalagi jika ketahuan tinggal bersama.
Aturan sosial itu lantas melonggar sejak MbS menjadi pemimpin de facto. MbS memang mulai gencar menggaet dukungan internasional demi memuluskan jalan dia menjadi penerus takhta.
(blq/bac)