Eks Komandan Wagner Menyesal Ikut Perang di Ukraina: Saya Minta Maaf

CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2023 13:54 WIB
Mantan komandan pasukan tentara bayaran Rusia Wagner meminta maaf karena pernah berperang di Ukraina.
Ilustrasi. Markas perusahaan tentara bayaran Wagner Group. (AFP/OLGA MALTSEVA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan komandan pasukan tentara bayaran Rusia Wagner Group meminta maaf karena pernah berperang di Ukraina.

Andrei Medvedev, yang kabur ke Norwegia usai kontraknya dengan Wagner habis, mengaku menyesal telah terlibat dalam pertempuran berdarah di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang menganggap saya bajingan, penjahat, pembunuh," kata Medvedev, seperti dikutip Reuters.

"Pertama-tama, berulang kali, dan sekali lagi, saya ingin minta maaf. Meskipun saya tidak tahu ini akan diterima atau tidak namun saya ingin minta maaf," ujar dia melanjutkan.

Medvedev merupakan eks komandan Wagner yang pernah bekerja di militer Rusia pada 2014 kala usianya 18 tahun. Saat itu dia bertugas di Brigade Lintas Udara ke-31 yang berbasis di Ulyanovsk.

[Gambas:Video CNN]

Medvedev mengaku sepanjang hidupnya dia pernah beberapa kali mendekam di penjara, termasuk untuk kasus perampokan. Terakhir kali dia keluar dari balik jeruji, dia memutuskan untuk bergabung dengan Wagner yakni pada Juli 2022.

Selama ini pasukan Wagner disebut rekrutan narapidana. Namun, Medvedev mengatakan dia tidak direkrut langsung dari penjara.

Medvedev bergabung karena tahu bakal diikutsertakan dalam angkatan bersenjata reguler Rusia.

Ia menandatangani kontrak selama empat bulan dengan gaji bulanan sekitar 250 ribu rubel atau setara Rp53 juta. Medvedev pertama kali menyeberang ke Ukraina pada 16 Juli dan bertempur di dekat Bakhmut.

"Itu kacau. Jalan menuju Artemovsk (Bakhmut) dipenuhi mayat tentara kami," ujarnya.

"Terlalu banyak kerugian. Saya melihat banyak teman yang meninggal."

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Eks Komandan Wagner Menyesal Ikut Perang di Ukraina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER