Swedia Nilai Turki Lebay soal Tolak Masuk NATO Imbas Aksi Paludan

CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2023 10:20 WIB
Menlu Swedia Tobias Billstrom (kiri) dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara pada Desember lalu. (AFP/ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Swedia menganggap Turki berlebihan dengan kekeh menolak Stockholm masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terutama setelah insiden pembakaran Al Quran oleh politikus Rasmus Paludan.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan tak ada kompromi menyoal kebebasan berekspresi. Namun, dia menggarisbawahi bahwa Stockholm tetap berkomitmen terhadap kesepakatan Madrid soal NATO.

"[Kesepakatan Madrid] itu sudah sangat jelas apa yang diperlukan Swedia untuk menjadi anggota NATO dan itu kami memenuhi syarat sesuai dalam kesepakatan trilateral," ujar dia, seperti dikutip Reuters, Kamis (2/2).

Lebih lanjut, Billstrom menekankan persoalan agama tak tertuang dalam kesepakatan Madrid.

"Agama tak menjadi bagian dari kesepakatan," kata dia lagi.

Kesepakatan Madrid merupakan hasil pertemuan Turki, Swedia, dan Finlandia di Spanyol pada 28 Juni 2022. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu cara kedua negara Nordik mendapat izin dari Turki untuk masuk NATO.

Salah satu poin kesepakatan tersebut, Turki meminta Swedia dan Finlandia merepatriasi aktivis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang kabur dari Turki ke negara-negara tersebut.

Untuk bisa menjadi anggota NATO, calon harus mengantongi persetujuan dari seluruh anggota. Turki memiliki hak untuk memberi persetujuan atau menolak calon anggota.

Pernyataan Menlu Swedia muncul usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tak akan merestui Swedia masuk NATO.

"Swedia tak perlu repot-repot di titik ini. Kami tak akan mengatakan 'Ya' untuk permohonannya masuk NATO selama mereka mengizinkan pembakaran Al Quran," ujar Erdogan di parlemen Turki pada Rabu.

Sebetulnya isyarat Turki menolak memberi izin terlihat tak lama setelah insiden pembakaran Al Quran.

Ketika itu, Erdogan mengatakan Swedia jangan harap bisa mendapat restu Turki untuk masuk NATO.

Ketegangan Turki dan Swedia, terutama soal keanggotaan NATO, meningkat usai Paludan membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari.

Swedia selama ini berusaha mengantongi izin Turki untuk bisa masuk aliansi militer tersebut.

Namun, aksi Paludan ini malah membuat hubungan kedua negara semakin rumit.

(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK