Pasukan Bayaran Wagner Disebut Mulai Tak Akur dengan Anak Buah Putin
Pasukan bayaran Rusia Wagner Group disebut mulai tidak akur dengan para bawahan Presiden Vladimir Putin di tengah perang yang masih berkecamuk di Ukraina.
Menurut laporan Newsweek pada awal Februari lalu, Putin secara bertahap mengganti tentara Wagner dengan personel militer profesional dan pejabat pemerintahan.
Tindakan tersebut menunjukkan Kremlin ingin mengirim pesan kepada pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin. Pesan itu berupa Kementerian Pertahanan Rusia bisa menjalankan konflik dan menyelesaikan perang tanpa Wagner.
Peneliti senior di lembaga think tank Inggris Royal United Service Institute (RUSI), Joana de Deus Pereira, mengatakan hubungan antara Prigozhin dan Kremlin mulai hancur saat dia menampilkan dirinya sebagai solusi militer untuk perang sekaligus solusi politik.
Terlebih, saat Prigozhin mengumumkan diri sebagai pendiri Wagner.
"Dia melihat dirinya sebagai menteri pertahanan atau seseorang dengan profil tinggi di Kremlin. Setidaknya tampak dan cukup terhormat untuk dihargai atas apa yang dia lakukan untuk negara," kata Pereira dikutip dari Newsweek.
Lebih lanjut, ia menerangkan grup Wagner sekarang kehilangan kekuatannya. Sebab, Kremlin juga ingin menunjukkan bahwa mereka yang berkuasa.
Prigozhin sementara itu, tergerak oleh kebanggaan dan penghasilan.
"Dia [Prigozhin] ingin diakui atas prestasinya, tetapi jika dia mengatakan dia punya aspirasi politik, saat itu dia akan dibunuh," jelas Pereira.
Menurut Pereira, bos Wagner itu ingin dilihat sebagai pahlawan bukan hanya alat perang.
Lanjut baca di halaman berikutnya...