Media Australia menyoroti aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pilot Susi Air, Philip Mehrtens, Selasa (7/2) pekan lalu.
The Sydney Morning Post dalam tajuknya menyoroti ancaman OPM yang mau menyandera semua warga asing bila Presiden Joko Widodo tak mau duduk dan berdialog soal Papua dengan mereka. OPM sejak lama memang ingin Papua merdeka dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemberontak separatis yang menyandera pilot Selandia Baru di wilayah Papua Indonesia telah menuntut Presiden RI Joko Widodo melakukan dialog dengan mereka, sambil memperingatkan bahwa mereka menargetkan semua warga asing," demikian lead berita tersebut.
Dalam berita itu, The Sydney Morning Post turut mengutip pernyataan juru bicara OPM, Sebby Sambon, kepada mereka dan kantor berita The Age.
Mereka menekankan ancaman Sambon kepada Jokowi untuk membuka dialog atau OPM akan menyandera orang-orang asing dan menembaki pesawat jika tak diindahkan Jokowi.
"Kami telah menyampaikan kepada pemerintah Indonesia, kepada Pak Jokowi, untuk membuka diri bagi kami untuk duduk bersama di meja perundingan," kata Sambon dalam berita tersebut.
"Militer dan polisi sudah banyak membunuh warga Papua. Dari pihak kami, kami juga membunuh [mereka]. Jadi lebih baik kami duduk di meja perundingan. Namun jika Jokowi keras kepala, tak mau membuka dialog, maka kami akan melakukannya dengan cara kami, yakni menyandera orang-orang asing atau menembak pesawat terbang maupun helikopter."
Selain The Sydney Morning Post, media Selandia Baru Radio New Zealand (RNZ) juga mewartakan penyanderaan Mehrtens.
Dalam artikel berjudul Video Issued by Papuan Rebels Shows NZ Pilot Reading Out a Statement, RNZ menyoroti Mehrtens yang dijadikan sandera untuk memaksa pemerintah RI mengakui kemerdekaan Papua.
"Mehrtens akan mati di sini seperti kita semua jika militer Indonesia (TNI) berupaya menyelamatkannya," bunyi kutipan artikel RNZ pada Rabu (15/2).
RNZ dan beberapa media Selandia Baru lainnya bahkan mendapat rekaman video berisikan pernyataan langsung Kapten Mehrtens yang sedang dikelilingi para anggota OPM.
Portal berita Stuff.co.nz, salah satunya, yang melaporkan kondisi Mehrtens usai foto dan video Mehrtens disebar OPM.
Dalam salah satu laporannya, Stuff memaparkan sekelompok diplomat Selandia Baru di Indonesia akan membantu pihak berwenang Indonesia mencari dan menyelamatkan Mehrtens.
Lanjut baca di halaman berikutnya...